Dinkes Pekalongan cek kebugaran calon haji
Pekalongan (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah melakukan pengecekan kebugaran jasmani pada 322 calon haji yang dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi pada tahun 2023.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto, pengecekan kebugaran jasmani calon haji dilaksanakan di Stadion Hoegeng dalam dua tahap pada Jumat (10/3) dan Sabtu (11/3).
"Pengukuran kebugaran jasmani antara lain jalan cepat dan lari bagi calon haji yang mampu sejauh 1,6 kilometer. Kemudian bagi jamaah yang memiliki penyakit penyerta akan diukur seberapa jauh jalan kaki semampunya selama enam menit," katanya di Pekalongan, Sabtu.
Didampingi Sub Koordinator Kesehatan Olahraga Maysaroh, dia menyampaikan bahwa pengukuran kebugaran jasmani ditujukan untuk menilai kondisi calon haji sebelum berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.
Berdasarkan hasil pengukuran kebugaran jasmani, jamaah dikelompokkan dalam kategori bugar, kurang bugar, dan tidak bugar.
Hasil penilaian kebugaran jasmani tersebut akan dijadikan sebagai landasan dalam pelaksanaan program pembinaan calon haji.
Slamet berharap setelah mengetahui hasil pengukuran kebugaran jasmani para calon haji lebih terpacu untuk rutin berolahraga agar kondisi fisik lebih bugar ketika berangkat ke Tanah Suci.
"Seyogyanya para calon haji bisa tetap olahraga ringan agar pada saat menjalankan ibadah di Tanah Suci Mekkah bisa lancar dan bugar," katanya.
Baca juga: Sebanyak 459 jamaah di Boyolali sudah pelunasan biaya Haji 2023
Baca juga: Paspor haji dan umroh kini tidak perlu rekomendasi Kemenag
Baca juga: Ribuan calon haji mulai ajukan permohonan paspor di Imigrasi Semarang
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto, pengecekan kebugaran jasmani calon haji dilaksanakan di Stadion Hoegeng dalam dua tahap pada Jumat (10/3) dan Sabtu (11/3).
"Pengukuran kebugaran jasmani antara lain jalan cepat dan lari bagi calon haji yang mampu sejauh 1,6 kilometer. Kemudian bagi jamaah yang memiliki penyakit penyerta akan diukur seberapa jauh jalan kaki semampunya selama enam menit," katanya di Pekalongan, Sabtu.
Didampingi Sub Koordinator Kesehatan Olahraga Maysaroh, dia menyampaikan bahwa pengukuran kebugaran jasmani ditujukan untuk menilai kondisi calon haji sebelum berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.
Berdasarkan hasil pengukuran kebugaran jasmani, jamaah dikelompokkan dalam kategori bugar, kurang bugar, dan tidak bugar.
Hasil penilaian kebugaran jasmani tersebut akan dijadikan sebagai landasan dalam pelaksanaan program pembinaan calon haji.
Slamet berharap setelah mengetahui hasil pengukuran kebugaran jasmani para calon haji lebih terpacu untuk rutin berolahraga agar kondisi fisik lebih bugar ketika berangkat ke Tanah Suci.
"Seyogyanya para calon haji bisa tetap olahraga ringan agar pada saat menjalankan ibadah di Tanah Suci Mekkah bisa lancar dan bugar," katanya.
Baca juga: Sebanyak 459 jamaah di Boyolali sudah pelunasan biaya Haji 2023
Baca juga: Paspor haji dan umroh kini tidak perlu rekomendasi Kemenag
Baca juga: Ribuan calon haji mulai ajukan permohonan paspor di Imigrasi Semarang