Batang (ANTARA) - Keterisian ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kalisari Kabupaten Batang, Jawa Tengah, masih rendah karena adanya anggapan masyarakat takut dinyatakan terpapar COVID-19.
"Per hari ini, jumlah pasien yang menjalani rawat inap di RSUD sebanyak 97 orang dengan jumlah ruangan yang kami sediakan sekitar 240 ruangan. Jadi masih banyak ruang rawat inap yang kosong," kata Direktur RSUD Kalisari Kabupaten Batang, Mohammad Ali Balki di Batang, Selasa.
Menurut dia, saat ini wilayah Kabupaten Batang sudah masuk kategori pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 sehingga ada kelonggaran untuk aktivitas masyarakat.
Kendati demikian, kata dia, pihak rumah sakit masih tetap mengantisipasi kemungkinan munculnya kasus COVID-19 apalagi virus jenis Omicron sudah masuk ke Indonesia.
"Seandainya sewaktu-waktu ada (kasus COVID-19), karena munculnya virus jenis Omicron yang sudah masuk Indonesia harus tetap diwaspadai," katanya.
Ia mengatakan saat ini pihak RSUD sudah menyiapkan 10 ruang rawat inap untuk pasien kasus COVID-19 yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
RSUD, kata dia, memastikan tidak akan memutuskan seseorang langsung dinyatakan positif terpapar COVID-19 karena pihaknya akan menunggu hasil laboratoriumnya.
"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat tidak perlu takut berobat di RSUD terkait dengan isu itu. Kami memastikan akan memberikan pelayanan prima pada masyarakat yang menjalani perawatan di rumah sakit," katanya.