Nilai ekspor Pan Brothers Boyolali Desember capai 10 juta dolar AS
Boyolali (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto menyebutkan nilai ekspor produksi garmen PT Pan Brothers tbk di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah pada Desember 2021 mencapai 10 juta dolar AS.
Ekspor di PT Pan Brothers di Boyolali tersebut salah satu bagian kegiatan nasional yang disampaikan oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang melepas ekspor akhir tahun 2021 serentak secara nasional dengan total nilai Rp35,03 triliun, kata Suhanto dalam acara pelepasan ekspor produksi garmen di PT Pan Brothers tbk Desa Butuh Boyolali, Kamis.
Pada acara pelepasan ekspor di PT Pan Brothers Boyolali ini, produksi garmen sebanyak tiga kontainer dengan tujuan Negara Amerika Serikat sernilai sekitar 818.344 dolar AS, kata Suhanto yang didampingi Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan dan General Manager Quality & Marketing Adidas Indonesia- PT Pan Brothers Tbk, Ade Ahmad Yani.
Suhanto mengatakan PT Pan Brothers Boyolali mengekspor garmen ke beberapa negara, tetapi pada Kamis ini, tujuannya ke Amerika Serikat. "Boyolali sangat berpotensi ke depannya karena pihaknya melihat pusat industri garmen sudah berdiri di beberapa kecamatan di wilayah ini," katanya.
Dia mengatakan adanya relokasi industri garmen di Boyolali dari beberapa daerah lainnya menyebabkan kekurangan tenaga kerja, sehingga mereka banyak yang mengambil tenaga kerja dari daerah lain, tentunya menimbulkan multi efek yang sangat baik dari penduduk, ekonomi, dan aspek akan membuat perekonomian Boyolali lebih maju.
"Saya juga kaget ekspor garmen dari PT Pan Brothers Boyolali ini, tujuannya 40 persen ke Negara China. Artinya, orang yang beranggapan bahwa produksi kita tidak bisa bersaing, ternyata produksi garmen pakain jadi PT Pan Brothers bisa bersaing dengan China," katanya.
Menurut dia, citra oleh masyarakat produksi asal China selama ini,merajai di Negara Indonesia, ternyata yang tidak terekspos dibuktikan produki dari PT Pan Brothers sebagian besar diekspor dan dipakai oleh masyarakat China.
Pada cara pelepasan ekspor yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan dilakukan serentak oleh 278 perusahaan di 26 provinsi di Indonesia termasuk di PT Pan Brothers Boyolali Jateng.
General Manager Quality & Marketing PT Pan Brothers Tbk, Ade Ahmad Yani mengatakan angka ekspor PT Pan Brothers selama 2021 sekitar 425 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 10 hingga 15 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Kenaikan ekspor produksinya karena dampak permintaan pasar ekspor yang meningkat dan ada kesempatan dari negara-negara lain yang meminta produksi dari Indonesia termasuk produk garmen dari Pan Brothers," kata Ade.
.
Nilai ekspor bulan ini, lanjutnya, memang tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya pada masa pandemi. Karena, masa pendemi terkendala kontainer atau angkutan kapal berkurang. Namun, ekspor kloter terakhir tahun ini, cukup bagus dan naiknya signifikan.
"Rata-rata ekspor ke luar negeri mencapai 10 hingga 12 kontainer per minggu. Tujuan ekspor ke China, Jepang, dan negera-negara Eropa dan Amerika Serikat. Ekspor serentak Kamis ini, Pan Brothers tujuan ke AS dengan nilai sekitar 818.344 dolar AS," katanya.
Ekspor di PT Pan Brothers di Boyolali tersebut salah satu bagian kegiatan nasional yang disampaikan oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang melepas ekspor akhir tahun 2021 serentak secara nasional dengan total nilai Rp35,03 triliun, kata Suhanto dalam acara pelepasan ekspor produksi garmen di PT Pan Brothers tbk Desa Butuh Boyolali, Kamis.
Pada acara pelepasan ekspor di PT Pan Brothers Boyolali ini, produksi garmen sebanyak tiga kontainer dengan tujuan Negara Amerika Serikat sernilai sekitar 818.344 dolar AS, kata Suhanto yang didampingi Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan dan General Manager Quality & Marketing Adidas Indonesia- PT Pan Brothers Tbk, Ade Ahmad Yani.
Suhanto mengatakan PT Pan Brothers Boyolali mengekspor garmen ke beberapa negara, tetapi pada Kamis ini, tujuannya ke Amerika Serikat. "Boyolali sangat berpotensi ke depannya karena pihaknya melihat pusat industri garmen sudah berdiri di beberapa kecamatan di wilayah ini," katanya.
Dia mengatakan adanya relokasi industri garmen di Boyolali dari beberapa daerah lainnya menyebabkan kekurangan tenaga kerja, sehingga mereka banyak yang mengambil tenaga kerja dari daerah lain, tentunya menimbulkan multi efek yang sangat baik dari penduduk, ekonomi, dan aspek akan membuat perekonomian Boyolali lebih maju.
"Saya juga kaget ekspor garmen dari PT Pan Brothers Boyolali ini, tujuannya 40 persen ke Negara China. Artinya, orang yang beranggapan bahwa produksi kita tidak bisa bersaing, ternyata produksi garmen pakain jadi PT Pan Brothers bisa bersaing dengan China," katanya.
Menurut dia, citra oleh masyarakat produksi asal China selama ini,merajai di Negara Indonesia, ternyata yang tidak terekspos dibuktikan produki dari PT Pan Brothers sebagian besar diekspor dan dipakai oleh masyarakat China.
Pada cara pelepasan ekspor yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan dilakukan serentak oleh 278 perusahaan di 26 provinsi di Indonesia termasuk di PT Pan Brothers Boyolali Jateng.
General Manager Quality & Marketing PT Pan Brothers Tbk, Ade Ahmad Yani mengatakan angka ekspor PT Pan Brothers selama 2021 sekitar 425 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 10 hingga 15 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Kenaikan ekspor produksinya karena dampak permintaan pasar ekspor yang meningkat dan ada kesempatan dari negara-negara lain yang meminta produksi dari Indonesia termasuk produk garmen dari Pan Brothers," kata Ade.
.
Nilai ekspor bulan ini, lanjutnya, memang tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya pada masa pandemi. Karena, masa pendemi terkendala kontainer atau angkutan kapal berkurang. Namun, ekspor kloter terakhir tahun ini, cukup bagus dan naiknya signifikan.
"Rata-rata ekspor ke luar negeri mencapai 10 hingga 12 kontainer per minggu. Tujuan ekspor ke China, Jepang, dan negera-negara Eropa dan Amerika Serikat. Ekspor serentak Kamis ini, Pan Brothers tujuan ke AS dengan nilai sekitar 818.344 dolar AS," katanya.