Stadion bertaraf internasional di Boyolali siap digunakan
Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah menyatakan Stadion Kebogiro, yang bertaraf internasional, yang terletak di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, kini sudah siap digunakan untuk gelaran pertandingan sepak bola.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali Supana di Boyolali, Kamis, mengatakan pembangunan Stadion Kebogiro yang digagas oleh Bupati Boyolali sebelumnya, Seno Samodro, dilakukan secara bertahap sejak 2018 dengan anggaran sekitar Rp53,199 miliar.
"Stadion Kebogiro Cepogo Boyolali sudah selesai pembangunannya, dan kini sudah diresmikan oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat dan didampingi Wakil Bupati Wahyu Irawan pada Rabu (15/12) malam," kata Supana.
Supana mengatakan pembangunan Stadion Kebogiro di Desa Paras Cepogo itu dimulai pada 2018 dengan pembelian tanah dan penataan kawasan.
Pembangunan stadion kemudian dilanjutkan pada 2019 dengan lapangan sepak bola dan tribun. Pembangunan kembali dilanjutkan pada 2020 dengan pagar keliling stadion, trotoar dan penataan lingkungan stadion. Sedangkan, saat ini, pada 2021, telah terbangun tribun VVIP sebanyak tiga lantai yang dilengkapi dengan videotron.
"Pembangunan Stadion Kebogiro hingga saat ini sudah menghabiskan anggaran Rp53.199.445.719," ujar Supana.
Dia mengatakan stadion tersebut dengan dilengkapi berbagai fasilitas, antara lain lobi, aula, ruang pemanasan dan mushola di lantai satu, serta ruang pelatih dan tim, ofisial, ruang panel, ruang pantry, ruang medis dan hall team di lantai dua.
Stadion Kebogiro juga dilengkapi fasilitas ruang direksi, wasit, ruang pijat, tempat berendam, ruang penjaga, ruang panitia, toilet, tribun, ruang mediashoot dan komentator.
Sementara itu, Bupati Boyolali M Said Hidayat mengapresiasi pembangunan stadion berstandar internasional kebanggaan masyarakat Boyolali tersebut, yang berawal dari mimpi Bupati Boyolali sebelumnya, Seno Samodro.
"Stadion ini megah, memiliki panorama yang indah di lereng Gunung Merapi dan di jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) yang strategis," tutur Said.
Dia pun berharap Stadion Kebogiro dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten boyolali, sekaligus mendorong prestasi olahraga, serta menjadi penyemangat bagi generasi generasi berikutnya di Boyolali.
Stadion Kebogiro Boyolali, selain menjadi pusat kegiatan olahraga sepak bola, juga bersebelahan dengan lapangan panahan yang dapat menjadi wisata olahraga atau sport tourism di Kabupaten Boyolali.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali Supana di Boyolali, Kamis, mengatakan pembangunan Stadion Kebogiro yang digagas oleh Bupati Boyolali sebelumnya, Seno Samodro, dilakukan secara bertahap sejak 2018 dengan anggaran sekitar Rp53,199 miliar.
"Stadion Kebogiro Cepogo Boyolali sudah selesai pembangunannya, dan kini sudah diresmikan oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat dan didampingi Wakil Bupati Wahyu Irawan pada Rabu (15/12) malam," kata Supana.
Supana mengatakan pembangunan Stadion Kebogiro di Desa Paras Cepogo itu dimulai pada 2018 dengan pembelian tanah dan penataan kawasan.
Pembangunan stadion kemudian dilanjutkan pada 2019 dengan lapangan sepak bola dan tribun. Pembangunan kembali dilanjutkan pada 2020 dengan pagar keliling stadion, trotoar dan penataan lingkungan stadion. Sedangkan, saat ini, pada 2021, telah terbangun tribun VVIP sebanyak tiga lantai yang dilengkapi dengan videotron.
"Pembangunan Stadion Kebogiro hingga saat ini sudah menghabiskan anggaran Rp53.199.445.719," ujar Supana.
Dia mengatakan stadion tersebut dengan dilengkapi berbagai fasilitas, antara lain lobi, aula, ruang pemanasan dan mushola di lantai satu, serta ruang pelatih dan tim, ofisial, ruang panel, ruang pantry, ruang medis dan hall team di lantai dua.
Stadion Kebogiro juga dilengkapi fasilitas ruang direksi, wasit, ruang pijat, tempat berendam, ruang penjaga, ruang panitia, toilet, tribun, ruang mediashoot dan komentator.
Sementara itu, Bupati Boyolali M Said Hidayat mengapresiasi pembangunan stadion berstandar internasional kebanggaan masyarakat Boyolali tersebut, yang berawal dari mimpi Bupati Boyolali sebelumnya, Seno Samodro.
"Stadion ini megah, memiliki panorama yang indah di lereng Gunung Merapi dan di jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) yang strategis," tutur Said.
Dia pun berharap Stadion Kebogiro dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten boyolali, sekaligus mendorong prestasi olahraga, serta menjadi penyemangat bagi generasi generasi berikutnya di Boyolali.
Stadion Kebogiro Boyolali, selain menjadi pusat kegiatan olahraga sepak bola, juga bersebelahan dengan lapangan panahan yang dapat menjadi wisata olahraga atau sport tourism di Kabupaten Boyolali.