Solo (ANTARA) - Komoditas pokok hingga biaya sekolah memicu inflasi Kota Solo pada bulan Agustus 2021 sebesar 0,09 persen.solosolo
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta Totok Tavirijanto di Solo, Rabu mengatakan untuk indeks harga konsumen pada bulan tersebut berada di level 105,95. Ia mengatakan untuk inflasi tersebut disebabkan adanya kenaikan harga sejumlah komoditas, di antaranya minyak goreng, daging ayam ras, dan bawang putih.
"Selain itu ada pula sekolah menengah pertama," katanya.
Sebaliknya, menurut dia komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya inflasi di antaranya cabai rawit, cabai merah, dan beberapa jenis seperti sayuran seperti bayam dan kacang panjang.
Dari sisi indeks harga konsumen, beberapa kelompok mengalami kenaikan indeks harga yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik 0,24 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,30 persen.
Selain itu, ada kelompok kesehatan naik 0,05 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,19 persen, kelompok pendidikan naik 0,31 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman atau restoran naik 0,14 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,57 persen.
Sebaliknya kelompok makanan, minuman, dan tembakau turun 0,12 persen, kelompok pakaian dan alas kaki turun 0,27 persen, serta kelompok transportasi turun 0,07 persen.
"Sedangkan untuk kelompok rekreasi, olah raga, dan budaya relatif stabil," katanya.
Sementara itu, dengan angka inflasi tersebut untuk laju inflasi tahun kalender, yakni periode Januari-Agustus 2021 sebesar 1,28 persen, sedangkan laju inflasi "year on year", yakni Agustus 2021 terhadap Agustus 2020 sebesar 1,96 persen.
Baca juga: Inflasi Solo 0,68 persen mengalami kenaikan di awal tahun
Baca juga: Bawang putih penyumbang inflasi tertinggi Solo