Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta melanjutkan kolaborasi dengan salah satu perusahaan "market place" Shopee untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yaitu melalui pembukaan Kampus UMKM Shopee Ekspor di Solo.
"Ini luar biasa, ada tempat untuk 'showcase' produk, ada tempat juga untuk memfoto dan video produknya," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa.
Selain itu, dikatakannya, ada pula tempat untuk pelatihan pelaku UMKM sehingga berdampak positif bagi kemajuan UMKM di Kota Solo.
Baca juga: Gerakan belanja produk UMKM bangkitkan pelaku usaha di tengah pandemi
"Saya tidak ingin UMKM di Solo begitu-begitu saja. Saya ingin UMKM di Solo naik kelas dan bisa mem'branding' produknya dengan baik, bisa memilih kemasan dengan baik," katanya.
Ia berharap dengan adanya Shopee di Kota Solo maka produk lokal bisa dikenal lebih luas lagi. Apalagi, dikatakannya, saat ini ada beberapa produk UMKM asal Solo yang sudah ekspor hingga ke Singapura dan Malaysia.
"Ini jamannya digital, kalau melebarkan usaha sangat mudah, tidak ada batasannya, semua bisa memulai usaha dari nol dan akan dikawal dan dibina oleh Shopee," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handhika Jahja mengatakan dengan peluncuran resmi Kampus UMKM Shopee Ekspor bisa terus memajukan kualitas, kuantitas, dan kinerja UMKM di Solo sehingga bisa mencapai target 10.000 eksportir baru pada tahun ini.
"Dan bisa jadi 'blueprint' yang dapat dicontoh agar UMKM naik kelas dengan bimbingan dan kolaborasi secara nyata," katanya.
Sebelumnya, dikatakannya, kerja sama tersebut merupakan langkah awal dari kolaborasi jangka panjang untuk mempersiapkan UMKM Solo memasuki pasar global.
"UMKM adalah bisnis utama dari Shopee, kami terus membantu mengembangkan UMKM berkembang di pasar Indonesia dan luar, di antaranya dari sisi edukasi, pendanaan, hingga membuka akses pasar," katanya.
Ia mengatakan dari 4 juta UMKM yang tergabung dalam Shopee, 40.000 di antaranya merupakan UMKM dari Kota Solo. Dari total tersebut, 5.000 di antaranya memiliki toko aktif.
"Harapannya melalui kerja sama ini pelaku UMKM makin termotivasi mengembangkan produk mereka. Ini permulaan baik bagi pejuang UMKM Kota Surakarta," katanya.
Baca juga: UMKM gelar pameran manfaatkan momentum Lebaran
Baca juga: Go International, puluhan UMKM ikuti sesi business matching di BCA UMKM Fest