Klaten (ANTARA) - Kabupaten Klaten mengikuti panen raya padi secara serentak yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan dipusatkan di Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat.
Wakil Bupati Klaten Benny Indra Ardhianto di sela kegiatan panen raya di Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin, mengatakan Klaten menjadi salah satu dari sekitar 100 kabupaten yang ikut panen raya padi.
"Alhamdulillah pagi hari ini Kabupaten Klaten mengikuti panen raya padi secara nasional via zoom yang total ada lebih dari 100 kabupaten," katanya.
Pada panen kali ini, varietas padi yang dipanen yakni Inpari 32 (IR 32) dengan hamparan luas mencapai 5.000 m2.
Sementara itu, untuk luas lahan baku sawah (LBS) di Kabupaten Klaten mencapai 3.000 hektare dengan target luas tambah tanam (LTT) mencapai 90.000 ha.
"Sedangkan capaian sampai saat ini, dalam kurun waktu Januari-April sekitar 21.000 hektare. Upaya kami semoga target dari pusat bisa terpenuhi di Kabupaten Klaten," katanya.
Ia mengatakan untuk padi yang sudah dipanen langsung diserap oleh Bulog dengan harga Rp6.500/kg.
"Masih ada sekitar 60.000 ha lagi, ini tersebar di 26 kecamatan. Terkait ini kami sudah ada MoU (nota kesepahaman) dengan PPL," katanya.
Sebelumnya, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo mengatakan swasembada pangan bukan hal yang sulit dicapai di tengah kemajuan teknologi dan digitalisasi.
"Di Kabupaten Klaten luas baku sawah 30.680 ha dan kami dapat target dari pusat LTT-nya di 2025 seluas 90.213 ha," katanya.
Selanjutnya, dalam rangka mencapai target tersebut, pihaknya merinci di 26 kecamatan di Kabupaten Klaten.
"Di sini ada kerja sama luar biasa dari PPL dan Dinas Pertanian," katanya.
Berdasarkan perhitungan ubinan, untuk ukuran ubinan 2,5 meter x 2,5 meter, jumlah tanaman 80 rumpun, berat ubinan 4,56 kilogram.
Menurut Nanang Iskandar Muda, pengelola lahan tersebut, artinya produktivitas berdasarkan perhitungan ubinan adalah 4,56 kg x 1.600 = 7,29 ton/ha gabah kering panen (GKP).
Ia mengatakan, lahan yang ditanami tersebut tidak produktif dalam tiga tahun terakhir. "Pernah juga ditanami jagung tapi tidak berhasil. Sekarang kami gunakan teknologi Hazton Grow Nusantara meski belum 100 persen, alhamdulillah hasilnya berlimpah," kata Nanang.
Baca juga: Temanggung panen raya padi, mayoritas kualitas premium