Kudus (ANTARA) - Jumlah warga terdampak banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengungsi semakin bertambah dan saat ini jumlahnya mencapai 368 jiwa yang berasal dari empat desa, menyusul masih tingginya genangan banjir di daerah setempat.
Ratusan warga yang mengungsi tersebut, di antaranya warga Desa Payaman (Kecamatan Mejobo), warga Desa Jati Wetan dan Jetis Kapuan (Kecamatan Mejobo).
Menurut Camat Jati Andreas Wahyu Adi di Kudus, Minggu, di Kecamatan Jati tercatat jumlah rumah tergenang mencapai 1.167 unit dengan ketinggian air bervariasi yang tersebar di tiga desa, yakni Jati Wetan 670 rumah, Jetiskapuan 319 rumah dan Desa Tanjungkarang 178 rumah.
Baca juga: Warga terdampak banjir di Kudus peroleh pengobatan gratis
Sementara jumlah warga yang mengungsi, kata dia, tidak semuanya karena hanya 313 jiwa, meliputi warga Desa Jati Wetan 221 orang, Jetiskapuan 17 orang dan Desa Tanjungkarang 75 orang.
"Masing-masing desa terdampak banjir sudah tersedia tempat pengungsian dan dapur umum, sementara kebutuhan logistik juga cukup," ujarnya.
Kepala Desa Jati Wetan Suyitno mengungkapkan warganya yang mengungsi terus bertambah sejak Jumat (5/2). Bahkan pada Minggu (7/2) ini masih ada warga yang mengungsi karena ketinggian genangan banjir terus bertambah.
Apalagi, kata dia, setelah mendapat informasi ada air kiriman dari daerah atas sehingga genangan dimungkinkan bisa bertambah, sedangkan pompa dan pintu air untuk membuang air banjir belum bisa dimaksimalkan karena pintu pembuangan terpaksa ditutup menyusul tingginya debit air Sungai Wulan, sehingga hanya mengandalkan mesin pompa penyedot banjir untuk dibuang ke Sungai Wulan.
Stok logistik untuk pengungsi yang menempati di Balai Desa Jati Wetan tercukupi, karena terus berdatangan dari berbagai pihak.
Kepala Desa Payaman Norhadi mengungkapkan warganya yang mengungsi hingga kini hanya 53 orang, meskipun genangan banjir bertambah tinggi menyusul intensitas hujan yang meningkat.
"Sebetulnya warga yang mengungsi lebih dari 53 orang, namun warga yang lain mengungsi di sanak saudaranya tanpa melaporkan ke desa," ujarnya.
Meskipun kebutuhan logistik untuk warga yang mengungsi di SD 2 Payaman tercukupi, kata dia, pihaknya masih membutuhkan bantuan selimut untuk para pengungsi.
BPBD Kudus sendiri merilis jumlah desa terdampak banjir per tanggal 6 Februari 2021 sebanyak sembilan desa yang tersebar di tiga kecamatan. Di antaranya tiga desa di Kecamatan Jati, empat desa di Kecamatan Mejobo, dan dua desa di Kecamatan Undaan.
Sementara jumlah rumah terdampak banjir di sembilan desa tersebut, totalnya mencapai 2.873 rumah. Tercatat masih ada perkampungan warga yang akses jalannya masih tergenang banjir, seperti di Desa Payamana. Kecamatan Kaliwungu yang sebelumnya juga dilanda banjir, kini sudah surut meskipun belum sepenuhnya.
Baca juga: Ganjar mendapati pompa penyedot banjir di Mberok Semarang tak difungsikan saat inspeksi
Baca juga: 50 keluarga di sekitar KIT Batang terdampak banjir lumpur
Berita Terkait
Inilah syarat calon independen dalam Pilkada Kudus Tahun 2024
Sabtu, 4 Mei 2024 4:58 Wib
PG Rendeng Kudus targetkan produksi gula 20.000 ton
Kamis, 2 Mei 2024 15:44 Wib
Pemkab Kudus dukung pelestarian Tradisi Temanten Tebu PG Rendeng
Kamis, 2 Mei 2024 12:26 Wib
Bupati Kudus ungkap kunci sukses masa depan siswa
Kamis, 2 Mei 2024 10:05 Wib
Tiga parpol di Kudus mulai buka penjaringan bakal calon bupati, dua orang sudah mengambil formulir
Rabu, 1 Mei 2024 17:28 Wib
Aksi damai memperingati Hari Buruh Internasional di Kudus
Rabu, 1 Mei 2024 13:38 Wib
Bupati Kudus ajak pekerja peringati Hari Buruh dengan riang gembira
Rabu, 1 Mei 2024 10:46 Wib
1.395 calon haji di Kudus ikut praktik manasik haji
Rabu, 1 Mei 2024 6:17 Wib