Semarang (ANTARA) -
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah berhasil mencapai target sertifikasi pada 2020 dengan menyelesaikan pencetakan sebanyak 705 ribu sertifikat tanah secara bertahap.
"Dari target 705 ribu sertifikat bidang tanah, sebelumnya sudah selesai dan kami serahkan 505 ribu sertifikat. Pada hari ini diserahkan sisanya, 200 ribu sertifikat," kata Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jateng Embun Sari pada kegiatan Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat se-Indonesia secara virtual bersama Presiden Jokowi dan Menteri ATR BPN Sofyan Djalil di Kanwil BPN Jateng di Semarang, Senin.
Ia mengungkapkan awalnya target sertifikasi di Jateng pada 2020 sebanyak 1,5 juta sertifikat, namun karena ada pandemi COVID-19, maka akhirnya direvisi menjadi 705 ribu sertifikat.
"Target diturunkan karena terdapat kendala pengukuran tanah di lapangan, tapi meski COVID-19 kami dapat menyelesaikan target tepat waktu," ujarnya.
Dari 200 ribu sertifikat yang dibagikan itu, kata dia, terdapat 1.000 sertifikat tanah wakaf untuk rumah ibadah di Jateng.
"Dari total 21 juta bidang tanah, saat ini masih ada 7,3 juta bidang tanah yang belum bersertifikat dan maksimal diselesaikan tahun 2025," katanya.
Embun optimistis jajarannya mampu mencapai target selesai penyertifikatan semua bidang tanah hingga 2025 melalui Program Trisula yaitu kolaborasi antara BPN, pemerintah daerah dan pemerintah desa.
Sebagai informasi, saat ini Kementerian ATR/BPN sedang menyiapkan payung hukum untuk Program E-Sertifikat yang ditarget sudah berjalan pada 2021 di beberapa wilayah dan Jateng dinilai siap melaksanakannya.
Usai acara utama, kegiatan dilanjutnya dengan penyerahan sertifikat secara simbolis oleh gubernur di masing-masing wilayah, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan jajaran BPN di Jateng.