Boyolali (ANTARA) - Jumlah kasus COVID-19 di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, bertambah 21 orang menjadi total 1.059 kasus menurut data Dinas Kesehatan setempat pada Jumat malam.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina, bertambahnya 21 kasus COVID-19 di Boyolali tersebut sebanyak sembilan di antaranya, merupakan penularan dari kasus sebelumnya.
Ratri S Survivalina mengatakan dari sebanyak 1.059 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut dengan rincian sebanyak 76 kasus masih dirawat di rumah sakit, 74 kasus masih menjalani isolasi mandiri, sebanyak 867 kasus sudah dinyatakan sembuh dan 42 kasus meninggal dunia.
Baca juga: 27 ibu hamil di Kabupaten Magelang positif COVID-19
Ratri menjelaskan kasus konfirmasi positif COVID-19 ke-1.039 yakni inisial SYT asal Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Dia terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap di Rumah Sakit Universitas Slamet Riyadi Surakarta, tanggal 23 Oktober 2020. Saat ini masih menjalani perawatan.
Kasus konfirmasi positif ke-1.040 (WPW) asal dari Desa Teras, Kecamatan Teras, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap di Rumah Sakit Universitas Slamet Riyadi Surakarta tanggal 23 Oktober 2020. Saat ini masih menjalani perawatan.
Kasus konfirmasi positif ke- 1.041 (YLY) asal Desa Kalangan, Kecamatan Klego, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 20 Oktober 2020 di Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang.
Kasus konfirmasi positif ke-1.042 (HNA) dan 1.043 (ENS) asal dari Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan swab tanggal 20 Oktober 2020. Keduanya kontak erat dengan probable yang meninggal di RS PKU Aisiyah.
Kasus konfirmasi positif ke-1.044 (SJH) asal dari Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 20 Oktober 2020. Merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasi ke-997. Kasus konfirmasi positif ke-1.045 (SAH) asal dari Desa Gladagsari, Kecamatan Gladagsari, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 20 Oktober 2020. Dia kontak erat dengan kasus konfirmasi ke- 1.008.
Kasus konfirmasi positif ke-1.046 (PJK) asal Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 20 Oktober 2020. Berawal dari skrining di Kabupaten Sukoharjo. Kasus konfirmasi positif ke-1.047 (MRP) asal Desa Gladagsari, Kecamatan Gladagsari, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 20 Oktober 2020. Merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasi ke-1.008.
Kasus konfirmasi positif ke-1.048 (MWS), 1049 (MNA), 1.050 (AMN), 1.051 (ART), 1.052 (AAR) dan 1.054 (AAP) asal Desa Demangan, Kecamatan Sambi, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 20 Oktober 2020. Mereka kontak erat dengan kasus konfirmasi ke-995.
Kasus konfirmasi positif ke 1.053 (FIY) berasal dari Desa Pelem, Kecamatan Simo, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 20 Oktober 2020. Berawal dari hasil skrining di Rumah Sakit Asyifa Boyolali. Kasus konfirmasi positif ke-1.055 (SGR) asal Desa Pelem, Kecamatan Simo, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali tanggal 20 Oktober 2020.
Kasus konfirmasi positif ke-1.056 (SPT) asal Desa Metuk, Kecamatan Mojosongo, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali tanggal 20 Oktober 2020. Kasus konfirmasi positif ke-1.057 (TKT) asal Desa Randusari, Kecamatan Teras, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali tanggal 20 Oktober 2020.
Kasus konfirmasi positif ke-1.058 (ADI) asal Desa Sukorejo, Kecamatan Musuk, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali tanggal 20 Oktober 2020. Kasus konfirmasi positif ke-1.059 (RMD) asal Desa Metuk, Kecamatan Mojosongo, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali tanggal 20 Oktober 2020.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau warga Boyolali agar tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona, termasuk menjalankan 3M (mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak dengan orang lain). Program Jogo Tonggo tetap dijalankan karena sangat efektif dalam mencegah penyebaran COVID-19 di wilayahnya.
Baca juga: Update COVID-19 di Indonesia: 305.100 orang sembuh, dan 381.910 kasus positif
Baca juga: Angka kesembuhan COVID-19 di Indonesia di atas standar WHO
Berita Terkait
Kapolda Jateng : Pembunuhan di Boyolali kasus menonjol
Selasa, 7 Mei 2024 20:39 Wib
Kejaksaan Negeri Kudus limpahkan berkas kasus umrah gagal berangkat
Senin, 6 Mei 2024 13:38 Wib
Polres Boyolali-Polda Jateng tangkap pembunuh pengusaha tembaga
Minggu, 5 Mei 2024 14:49 Wib
Pemkab Karanganyar optimalkan Tilik Tonggo antisipasi meluasnya DBD
Sabtu, 4 Mei 2024 6:06 Wib
Polres Pemalang gagalkan kasus pembegalan sepeda motor
Jumat, 3 Mei 2024 16:48 Wib
Polres Pemalang gagalkan kasus pembegalan sepeda motor
Jumat, 3 Mei 2024 15:57 Wib
Napi kasus narkoba di Lapas Semarang diduga tewas bunuh diri
Jumat, 3 Mei 2024 15:27 Wib
Kapolda apresiasi Polresta Banyumas dalam mengungkap kasus penembakan
Senin, 29 April 2024 13:50 Wib