Semarang (ANTARA) - Politikus Partai Golkar Iqbal Wibisono mengatakan kesemarakan menjelang pesta demokrasi, 9 Desember 2020, berpengaruh pada tingkat partisipasi masyarakat sehingga tim sukses pasangan calon perlu lebih intensif mengajak calon pemilih ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna menekan angka golput.
"Mumpung masih ada kesempatan untuk mengajak masyarakat pemilih untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) sekaligus menyosialisasikan tata cara pemilihan, termasuk pilkada yang pesertanya calon tunggal," kata Ketua Pemenangan Pemilu Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta DPP Partai Golkar Iqbal Wibisono di Semarang, Selasa.
Baca juga: Menengok persiapan pesta demokrasi calon tunggal
Menurut Iqbal, sepinya alat peraga kampanye (APK) sejak 26 September lalu hingga memasuki hari ke-11 masa kampanye di Kota Semarang akan berpengaruh pada tingkat kehadiran masyarakat yang berpotensi angka golput makin meningkat.
Pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2015 tingkat partisipasi masyarakat mencapai 65,97 persen (690.694) suara sah dari daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.109.045 pemilih, sementara suara tidak sah/golput sebanyak 418.351 (37,72 persen).
Sesuai dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang Nomor: 59/Kpts/KPU-Kota-012.329521/2015 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Tahun 2015, pasangan Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi–Ita) yang diusung PDIP, NasDem, dan Partai Demokrat meraih 320.237 suara sah (46,36 persen).
Hendi-Ita mengalahkan pasangan Soemarmo-Juber Safawi yang diusung PKB dan PKS dengan 220.745 suara, dan pasangan Sigit Ibnugroho-Agus Sutyoso yang diusung Gerindra, PAN, dan Partai Golkar dengan meraih 149.712 suara.
Menyinggung angka golput/suara tidak sah mencapai 37,72 persen pada Pilkada 2015, Iqbal mengatakan bahwa semua pemangku kepentingan pilkada perlu bersinergi untuk menekan angka golput meski pesertanya calon tunggal.
Pilkada pada tahun ini hanya diikuti satu pasangan calon, yakni Hendi–Ita. Pasangan yang diusung sembilan partai politik pemilik kursi di DPRD Kota Semarang ini bakal melawan kolom kosong yang tidak bergambar (kotak kosong).
Partai Golkar merupakan salah satu partai pengusung pasangan Hendi-Ita bersama PDIP, Gerindra, Partai Demokrat, PKB, PAN, NasDem, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan PKS.
Ditambah lagi, lima partai pendukung, yakni PKPI, Partai Hanura, Partai Berkarya, PBB, Partai Gelora, dan PPP.
Khusus tim sukses pemenangan pasangan calon beserta partai politik pengusung maupun pendukung, lanjut Iqbal, perlu menyemarakkan pesta demokrasi 5 tahunan ini dengan memasang alat peraga kampanye berikut menyebar bahan kampanye berisikan ajakan ke TPS dan tata cara pemilihan hingga masa kampanye berakhir, 5 Desember 2020.
"Bahan kampanye itu bisa berupa selebaran (flyer), brosur (leaflet), pamflet, poster, stiker, dan lainnya sepanjang tidak melanggar aturan main pemilihan," katanya.
Iqbal juga mengingatkan kader dan simpatisan Partai Golkar, baik di Kota Semarang maupun di 23 kabupaten/kota, wilayah Jateng dan DIY, untuk selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian COVID-19 ketika membagikan bahan kampanye kepada masyarakat.
"Jangan sampai menimbulkan kerumunan, dan jangan lupa petugas yang membagikan bahan kampanye menggunakan masker dan sarung tangan, serta ketentuan lain yang ada di dalam Pasal 60 PKPU Nomor 13 Tahun 2020," katanya.
Menyinggung kembali soal kemenangan pasangan Hendi–Ita, Iqbal optimistis bakal memenangi pilkada. Apalagi, Partai Golkar telah melakukan konsolidasi total, baik struktural partai, ormas pendiri Golkar dan sayap partai, simpatisan, serta seluruh partai pengusung dan pendukung.
Baca juga: Buktikan Hendi-Ita!
Baca juga: Peneliti: "Buzzer" ber-"follower" banyak punya pengaruh kuat