Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut pelanggar terbanyak dalam penindakan atas pelanggaran penerapan protokol kesehatan merupakan anak muda.
"Pesan saya untuk anak muda, jangan pernah berpikir kalau corona itu hoaks," kata Hendrar Prihadi di Semarang, Selasa.
Ia meminta para kaum muda tidak meremehkan pandemi ini.
Ia menyebut ada lebih dari 500 pasien yang positif COVID-19, 600 orang lebih meninggal dunia akibat virus ini.
"Mari anak muda Semarang, kita jaga kota ini. Tidak usah gaya, kumpul tanpa masker," katanya.
Menurut dia, Pemkot Semarang akan mengevaluasi pelaksanaan Peraturan Wali Kota Semarang tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
"Pemantauan protokol di tingkat kelurahan yang mulai longgar akan diaktifkan lagi," tambahnya.
Menurut dia, Pemkot Semarang telah memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat tanpa batas waktu.
Ia menyebut hal tersebut sebagai upaya mengerem penyebaran COVID-19 di Ibu Kota Jawa Tengah ini.
Baca juga: Dokter RSA UGM: Malaise merupakan salah satu gejala COVID-19
Baca juga: Update COVID-19 di Indonesia: 161.065 sembuh, dan 225.030 positif
Berita Terkait
Gibran selesaikan pekerjaan Wali Kota Surakarta usai putusan MK
Selasa, 23 April 2024 8:53 Wib
Hadiri halalbihalal Perumda Tirta Bahari, Pj. Wali Kota ajak jaga lingkungan
Senin, 22 April 2024 16:32 Wib
Pj. Wali Kota Tegal ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dengan Mendagri
Senin, 22 April 2024 15:34 Wib
Pemkot Semarang akan membuat rencana program drainase atasi banjir
Minggu, 21 April 2024 6:11 Wib
Wali kota: Sinergi semua komponen jadikan Magelang makin maju
Sabtu, 20 April 2024 14:24 Wib
Gas melon langka, ini langkah cepat Mbak Ita
Sabtu, 20 April 2024 6:01 Wib
Majelis Wali Amanat buka peluang rektor dari luar UNS
Jumat, 19 April 2024 22:57 Wib
Pj. Wali Kota Tegal: Mari laksanakan 10 Program PKK
Jumat, 19 April 2024 13:54 Wib