Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut pelanggar terbanyak dalam penindakan atas pelanggaran penerapan protokol kesehatan merupakan anak muda.
"Pesan saya untuk anak muda, jangan pernah berpikir kalau corona itu hoaks," kata Hendrar Prihadi di Semarang, Selasa.
Ia meminta para kaum muda tidak meremehkan pandemi ini.
Ia menyebut ada lebih dari 500 pasien yang positif COVID-19, 600 orang lebih meninggal dunia akibat virus ini.
"Mari anak muda Semarang, kita jaga kota ini. Tidak usah gaya, kumpul tanpa masker," katanya.
Menurut dia, Pemkot Semarang akan mengevaluasi pelaksanaan Peraturan Wali Kota Semarang tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
"Pemantauan protokol di tingkat kelurahan yang mulai longgar akan diaktifkan lagi," tambahnya.
Menurut dia, Pemkot Semarang telah memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat tanpa batas waktu.
Ia menyebut hal tersebut sebagai upaya mengerem penyebaran COVID-19 di Ibu Kota Jawa Tengah ini.
Baca juga: Dokter RSA UGM: Malaise merupakan salah satu gejala COVID-19
Baca juga: Update COVID-19 di Indonesia: 161.065 sembuh, dan 225.030 positif
Berita Terkait
Pemkot Semarang dan BRIN panen bawang merah
Jumat, 8 November 2024 20:05 Wib
Pjs wali kota sebut B2SA-Situmpang solusi kembangkan pertanian perkotaan
Kamis, 31 Oktober 2024 14:22 Wib
2.500 pelari bakal ramaikan "Semarang 10K 2024"
Rabu, 30 Oktober 2024 22:12 Wib
Pj. Wali Kota Tegal: Perempuan berperan penting dalam keluarga
Rabu, 30 Oktober 2024 15:32 Wib
Rakor OPD, Pj. Walkot Tegal imbau implementasikan Core Values ASN
Selasa, 29 Oktober 2024 20:11 Wib
Wali Kota Semarang luncurkan buku resep koki cilik
Senin, 28 Oktober 2024 21:32 Wib
Pemkot Semarang bersiap gelar "Semarang 10K 2024"
Senin, 28 Oktober 2024 7:54 Wib
"Gelora Muda 2024" meriahkan peringatan Hari Sumpah Pemuda di Semarang
Sabtu, 26 Oktober 2024 5:56 Wib