Wali Kota Semarang luncurkan buku resep koki cilik
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meluncurkan Buku Resep Ajaib Kocil (Koki Cilik) yang berisikan kumpulan resep makanan sehat kreasi dari anak-anak muda bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.
"Jadi hari ini kami buat spesial untuk hari Sumpah Pemuda agar ada maknanya. Jadi tidak hanya sekedar upacara pulang dan selesai. Maka dari itu kami meminta OPD terkait, Sekda dan para asisten untuk menampilkan semua karya pemuda," katanya, di Semarang, Senin.
Ia berharap buku resep hasil karya anak-anak muda di Kota Semarang itu menjadi referensi program makan siang bergizi pada tahun 2025.
Perempuan yang akrab disapa Ita tersebut mengatakan bahwa peluncuran buku itu merupakan rangkaian kegiatan inspiratif yang digelar Pemerintah Kota Semarang untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-96.
Menurut dia, berbagai resep dari anak-anak ini tidak hanya menjadi referensi makanan bergizi, tetapi juga harus didokumentasikan secara menyeluruh oleh tim arsip.
"Kami ingin anak-anak tumbuh sebagai generasi unggul yang siap menyongsong Generasi Emas 2045. Maka, sangat penting untuk menjaga dokumentasi resep-resep ini demi menginspirasi inovasi di masa depan," katanya.
Diharapkan, resep makanan dari anak-anak untuk anak-anak dan oleh anak-anak tersebut akan disukai oleh anak-anak karena resepnya kekinian.
"Kita harapkan nantinya Dinas Arsip akan memberikan literasi berkelanjutan untuk anak-anak terkait buku resep ajaib Kocil ini. Mudah-mudahan anak-anak besok menjadi orang yang hebat yang akan mengharumkan nama Kota Semarang," katanya.
Selain peluncuran Buku Resep Kocil, rangkaian peringatan Sumpah Pemuda juga diramaikan dengan pameran yang menampilkan "green building" dan "smart farming".
Ia menjelaskan bahwa pameran tersebut merupakan langkah strategis Pemkot Semarang dalam memperkenalkan pentingnya ketahanan pangan dan respons terhadap perubahan iklim.
"Green Building merupakan salah satu kegiatan yang harus di-'support' karena dampak perubahan iklim. Selain itu, adanya gelar inovasi 'green building' juga menjadi sarana anak-anak muda bisa berkarya. Ini luar biasa sekali, ada Unika, Unnes, kemudian juga ada perguruan tinggi lainnya berpartisipasi," katanya.
Bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Mbak Ita juga memberikan apresiasi kepada perwakilan atlet Pekan Olah raga Pelajar Daerah (Popda) dari Jawa Tengah serta atlet difabel paralimpik.
Selain itu, diadakan pula pameran karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang berisi berbagai inovasi dari siswa SMP hingga SMA terkait program makanan bergizi.
Serangkaian kegiatan inspiratif itu, kata Ita, diharapkan dapat mendorong kreativitas anak muda, menjadi momentum peringatan Sumpah Pemuda 2024, sekaligus memajukan ketahanan gizi dan lingkungan di Kota Semarang.
Baca juga: Jelang akhir tahun, realisasi PBB Kota Semarang baru tercapai 82,78 persen
"Jadi hari ini kami buat spesial untuk hari Sumpah Pemuda agar ada maknanya. Jadi tidak hanya sekedar upacara pulang dan selesai. Maka dari itu kami meminta OPD terkait, Sekda dan para asisten untuk menampilkan semua karya pemuda," katanya, di Semarang, Senin.
Ia berharap buku resep hasil karya anak-anak muda di Kota Semarang itu menjadi referensi program makan siang bergizi pada tahun 2025.
Perempuan yang akrab disapa Ita tersebut mengatakan bahwa peluncuran buku itu merupakan rangkaian kegiatan inspiratif yang digelar Pemerintah Kota Semarang untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-96.
Menurut dia, berbagai resep dari anak-anak ini tidak hanya menjadi referensi makanan bergizi, tetapi juga harus didokumentasikan secara menyeluruh oleh tim arsip.
"Kami ingin anak-anak tumbuh sebagai generasi unggul yang siap menyongsong Generasi Emas 2045. Maka, sangat penting untuk menjaga dokumentasi resep-resep ini demi menginspirasi inovasi di masa depan," katanya.
Diharapkan, resep makanan dari anak-anak untuk anak-anak dan oleh anak-anak tersebut akan disukai oleh anak-anak karena resepnya kekinian.
"Kita harapkan nantinya Dinas Arsip akan memberikan literasi berkelanjutan untuk anak-anak terkait buku resep ajaib Kocil ini. Mudah-mudahan anak-anak besok menjadi orang yang hebat yang akan mengharumkan nama Kota Semarang," katanya.
Selain peluncuran Buku Resep Kocil, rangkaian peringatan Sumpah Pemuda juga diramaikan dengan pameran yang menampilkan "green building" dan "smart farming".
Ia menjelaskan bahwa pameran tersebut merupakan langkah strategis Pemkot Semarang dalam memperkenalkan pentingnya ketahanan pangan dan respons terhadap perubahan iklim.
"Green Building merupakan salah satu kegiatan yang harus di-'support' karena dampak perubahan iklim. Selain itu, adanya gelar inovasi 'green building' juga menjadi sarana anak-anak muda bisa berkarya. Ini luar biasa sekali, ada Unika, Unnes, kemudian juga ada perguruan tinggi lainnya berpartisipasi," katanya.
Bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Mbak Ita juga memberikan apresiasi kepada perwakilan atlet Pekan Olah raga Pelajar Daerah (Popda) dari Jawa Tengah serta atlet difabel paralimpik.
Selain itu, diadakan pula pameran karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang berisi berbagai inovasi dari siswa SMP hingga SMA terkait program makanan bergizi.
Serangkaian kegiatan inspiratif itu, kata Ita, diharapkan dapat mendorong kreativitas anak muda, menjadi momentum peringatan Sumpah Pemuda 2024, sekaligus memajukan ketahanan gizi dan lingkungan di Kota Semarang.
Baca juga: Jelang akhir tahun, realisasi PBB Kota Semarang baru tercapai 82,78 persen