Agustina : Kunci tata kelola birokrasi adalah ASN
Semarang (ANTARA) - Calon Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menyebutkan bahwa kunci dari tata kelola sistem birokrasi adalah aparatur sipil negara (ASN).
"Kunci utama tata kelola adalah ASN. ASN Pemerintah Kota Semarang merupakan SDM (sumber daya manusia) yang unggul," katanya, di Semarang, Jumat malam.
Hal tersebut disampaikannya saat mengikuti ajang debat kedua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang yang bertema "Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik".
"Membawa Kota Semarang yang semakin lebih hebat dimulai dari keberanian bertindak. Kami bersama para ASN berkomitmen menghadirkan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)," katanya.
Dengan pemerintahan yang akuntabel dan bebas KKN, kata dia, pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan cepat, tepat, tanpa hambatan, dan tanpa kecemasan.
Meski indeks reformasi birokrasi, integritas nasional, reformasi hukum, dan profesionalisme ASN sudah meningkat dari tahun ke tahun, kata dia, nilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan ditingkatkan dengan sistem meritokrasi.
Untuk mewujudkan merit sistem di manajemen ASN, Agustina yang berpasangan dengan calon wakil wali kota Iswar Aminuddin akan lebih memperhatikan tingkat kesejahteraan ASN.
Ia mengatakan penghargaan akan diberikan kepada para ASN yang mampu merealisasikan pemerintahan bersih dan pelayanan publik yang baik.
"Kami akan tingkatkan tunjangan ASN non-PNS (pegawai negeri sipil) dan juga perjuangkan non-ASN jadi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja)," katanya.
Berkaitan dengan tata kelola pemerintahan, kata dia, proses penyusunan APBD juga akan melibatkan para pemuda, penyandang disabilitas, guru dan tenaga kependidikan, tenaga kesehatan hingga pelaku UMKM melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).
Selain itu, Agustina dan Iswar meyakinkan setiap masyarakat bakal bisa mengakses informasi penggunaan uang rakyat tersebut untuk mewujudkan transparansi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"APBD kami kembalikan sebesar-besarnya untuk masyarakat. Masyarakat berhak tahu setiap rupiah yang dikeluarkan sehingga akuntabilitas dan transparansi terjaga," katanya.
Pilkada Kota Semarang 2024 diikuti oleh dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, yakni Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin yang diusung PDI Perjuangan di nomor urut satu.
Di nomor urut dua, pasangan Yoyok Sukawi-Joko Santoso yang diusung sembilan partai politik, yakni Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai NasDem.
"Kunci utama tata kelola adalah ASN. ASN Pemerintah Kota Semarang merupakan SDM (sumber daya manusia) yang unggul," katanya, di Semarang, Jumat malam.
Hal tersebut disampaikannya saat mengikuti ajang debat kedua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang yang bertema "Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik".
"Membawa Kota Semarang yang semakin lebih hebat dimulai dari keberanian bertindak. Kami bersama para ASN berkomitmen menghadirkan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)," katanya.
Dengan pemerintahan yang akuntabel dan bebas KKN, kata dia, pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan cepat, tepat, tanpa hambatan, dan tanpa kecemasan.
Meski indeks reformasi birokrasi, integritas nasional, reformasi hukum, dan profesionalisme ASN sudah meningkat dari tahun ke tahun, kata dia, nilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan ditingkatkan dengan sistem meritokrasi.
Untuk mewujudkan merit sistem di manajemen ASN, Agustina yang berpasangan dengan calon wakil wali kota Iswar Aminuddin akan lebih memperhatikan tingkat kesejahteraan ASN.
Ia mengatakan penghargaan akan diberikan kepada para ASN yang mampu merealisasikan pemerintahan bersih dan pelayanan publik yang baik.
"Kami akan tingkatkan tunjangan ASN non-PNS (pegawai negeri sipil) dan juga perjuangkan non-ASN jadi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja)," katanya.
Berkaitan dengan tata kelola pemerintahan, kata dia, proses penyusunan APBD juga akan melibatkan para pemuda, penyandang disabilitas, guru dan tenaga kependidikan, tenaga kesehatan hingga pelaku UMKM melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).
Selain itu, Agustina dan Iswar meyakinkan setiap masyarakat bakal bisa mengakses informasi penggunaan uang rakyat tersebut untuk mewujudkan transparansi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"APBD kami kembalikan sebesar-besarnya untuk masyarakat. Masyarakat berhak tahu setiap rupiah yang dikeluarkan sehingga akuntabilitas dan transparansi terjaga," katanya.
Pilkada Kota Semarang 2024 diikuti oleh dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, yakni Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin yang diusung PDI Perjuangan di nomor urut satu.
Di nomor urut dua, pasangan Yoyok Sukawi-Joko Santoso yang diusung sembilan partai politik, yakni Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai NasDem.