Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara pemilu memperketat penerapan protokol kesehatan saat kampanye terbuka pilkada guna mengantisipasi meluasnya penyebaran COVID-19.
"Jangan sampai jadi klaster baru, maka kita siapkan kawan-kawan KPU penyelenggara pemilu untuk lebih hati-hati, ini yang khawatir," kata dia usai rapat evaluasi penanganan COVID-19 di kantor Gubernur Jateng, Semarang, Senin.
Kekhawatiran dirinya tersebut cukup beralasan sebab pada masa pendaftaran bakal calon kepala daerah di beberapa tempat kemarin banyak terjadi kerumunan massa pendukung yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Oleh karena itu, penyelenggara pemilu harus memperhatikan terkait dengan penerapan protokol kesehatan.
"Kemarin pendaftaran hari Jumat kan yo 'grudag-grudug' lho kemarin itu. Wah ini tolonglah para calon, dan sebagainya, KPU, segera banyak-banyak virtualisasi saja lah, virtualisasi saja. Jangan semua 'grudag grudug'," ujarnya.
Kendati demikian, Ganjar tak memungkiri bila dalam kontestasi pilkada memang kurang asyik bila tak melibatkan massa pendukung dalam jumlah banyak.
"Namun, hal ini mesti diminimalisasi mengingat sedang ada pandemi COVID-19, KPU harus lebih berhati-hati," katanya.
Saat ini pilkada serentak di 21 kabupaten/kota di Jateng memasuki tahapan rekapitulasi pendaftaran bakal pasangan calon kepala daerah.
Pada masa pendaftaran bakal pasangan calon kepala daerah yang dibuka KPU pada 4-6 September 2020 tercatat 41 pasangan bakal calon yang resmi mendaftar.
Baca juga: Ganjar minta laporan harian uji coba pembelajaran di sekolah
Baca juga: Ganjar sarankan bioskop tak dibuka saat pandemi COVID-19