Guru besar UNS: Indonesia siap masuki tahun ajaran baru dengan "normal baru"
Jakarta (ANTARA) - Pakar Ilmu Pendidikan UNS Surakarta Prof. Joko Nurkamto menilai dunia pendidikan Indonesia sudah siap mengawali pelaksanaan tahun ajaran baru 2020/2021 dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini dengan tata laksana normal baru.
"Hanya, kesiapan dimaksud kembali pada bagaimana menyesuaikan dengan aturan tata laksana kehidupan normal baru (new normal) yang sekarang sedang dikaji pemerintah," ujar Joko Nurkamto dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut Joko, agar kesiapan memulai tahun ajaran baru pada Juli 2020 tidak ada kendala berarti maka harus ditunjang dengan perangkat protokol kesehatan yang ditegakkan secara tegas di lingkungan pendidikan.
"Bagaimanapun, tahun ajaran baru memang harus terlaksana, meski dengan syarat serta aturan yang sulit, bahkan tidak nyaman. Supaya sistem dan kualitas pendidikan nasional tetap stabil sekaligus berkualitas," ucap Joko.
Joko menyarankan kesiapan Indonesia memulai tahun ajaran baru agar dilakukan dengan sinergi lebih erat lagi antara pihak sekolah, orang tua murid dan pekerja medis sehingga memperkecil risiko terinfeksi COVID-19.
Sementara itu, terkait mekanisme dan syarat pembukaan kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi akan diumumkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pekan depan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan tahun ajaran baru direncanakan bakal mulai berlangsung 13 Juli 2020 sesuai jadwal kalender akademik.
Hal ini dilakukan demi menjamin sinkronisasi kelulusan siswa sekolah serta pendaftaran perguruan tinggi yang sudah dimulai.
Kendati demikian, tahun ajaran baru bukan berarti membuat proses belajar mengajar di sekolah berlangsung melalui tatap muka seperti biasanya sebab wabah COVID-19 belum menurun laju penyebarannya.
Baca juga: Ganjar cek persiapan normal baru di tempat ibadah dan sekolah
"Hanya, kesiapan dimaksud kembali pada bagaimana menyesuaikan dengan aturan tata laksana kehidupan normal baru (new normal) yang sekarang sedang dikaji pemerintah," ujar Joko Nurkamto dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut Joko, agar kesiapan memulai tahun ajaran baru pada Juli 2020 tidak ada kendala berarti maka harus ditunjang dengan perangkat protokol kesehatan yang ditegakkan secara tegas di lingkungan pendidikan.
"Bagaimanapun, tahun ajaran baru memang harus terlaksana, meski dengan syarat serta aturan yang sulit, bahkan tidak nyaman. Supaya sistem dan kualitas pendidikan nasional tetap stabil sekaligus berkualitas," ucap Joko.
Joko menyarankan kesiapan Indonesia memulai tahun ajaran baru agar dilakukan dengan sinergi lebih erat lagi antara pihak sekolah, orang tua murid dan pekerja medis sehingga memperkecil risiko terinfeksi COVID-19.
Sementara itu, terkait mekanisme dan syarat pembukaan kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi akan diumumkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pekan depan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan tahun ajaran baru direncanakan bakal mulai berlangsung 13 Juli 2020 sesuai jadwal kalender akademik.
Hal ini dilakukan demi menjamin sinkronisasi kelulusan siswa sekolah serta pendaftaran perguruan tinggi yang sudah dimulai.
Kendati demikian, tahun ajaran baru bukan berarti membuat proses belajar mengajar di sekolah berlangsung melalui tatap muka seperti biasanya sebab wabah COVID-19 belum menurun laju penyebarannya.
Baca juga: Ganjar cek persiapan normal baru di tempat ibadah dan sekolah