Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menegaskan ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Ibu Kota Jawa Tengah ini juga menjadi fokus perhatian pemerintahannya selain pencegahan COVID-19.
"Kami tidak hanya akan fokus pada corona. Ada permasalahan lain di bidang kesehatan yang juga harus memperoleh perhatian," kata wali kota di Semarang, Minggu.
Hingga saat ini, kata dia, terdapat 104 penderita demam berdarah yang tersebar di berbagai daerah di Kota Semarang.
Baca juga: Kasus DBD di Temanggung meningkat tajam, 3 orang meninggal
Baca juga: Puncak musim hujan, masyarakat Kota Magelang diminta waspada DBD
Tiga penderita, lanjut dia, dilaporkan meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Selain demam berdarah, kematian ibu melahirkan juga menjadi fokus perhatian Pemerintah Kota Semarang.
"Kami akan terus pantau dan cegah," katanya.
Berkaitan dengan pencegahan corona, kata dia, Pemerintah Kota Semarang telah menerbitkan sejumlah edaran berkaitan dengan antisipasi yang harus dilakukan.
Ia meminta masyarakat tidak panik, namun tetap waspada.
Baca juga: 57 orang di Kabupaten Batang terserang DBD
Baca juga: Cegah DBD, Bupati Banyumas ajak warga berantas sarang nyamuk