Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat neraca perdagangan provinsi itu selama Maret 2019 mengalami defisit 474,4 juta dolar Amerika Serikat.
Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Jumat, mengatakan bahwa nilai ekspor Jawa Tengah pada Maret 2019 mencapai 720,9 juta dolar AS.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan pada Februari yang mencapai 647 juta dolar AS.
"Dilihat dari volumenya, ekpor Maret mengalami kenaikan 12,01 persen dibanding Februari," katanya.
Dia mengatakan Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok masih menjadi tiga negara utama tujuan ekspor Jawa Tengah.
Ia mengatakan nilai impor Jawa Tengah selama Maret 2019 mencapai 1.195 juta dolar AS.
Impor Jawa Tengah tersebut mengalami kenaikan 18,69 persen dibandingkan dengan pada Februari.
BPS mencatat Tiongkok, India, dan Jepang masih menjadi negara utama pemasok barang impor, khususnya komoditas nonmigas.
Berita Terkait
Pengangguran terbuka di Jateng turun, tamatan SMK masih mendominasi
Senin, 6 Mei 2024 19:32 Wib
Pertumbuhan ekonomi Jateng di triwulan I 2024 capai 4,97 persen
Senin, 6 Mei 2024 16:20 Wib
Pemprov Jateng ingin perluas replikasi "Pandawa Kita"
Jumat, 3 Mei 2024 10:32 Wib
Nilai tukar petani secara nasional naik 2,28 persen
Senin, 4 Maret 2024 18:18 Wib
BPS: Inflasi Jateng di Februari 2024 capai 0,57 persen
Sabtu, 2 Maret 2024 7:26 Wib
BPS Purbalingga ingatkan pentingnya publikasi daerah dalam angka
Jumat, 16 Februari 2024 9:03 Wib
BPS: Kenaikan harga beras akibat faktor cuaca dan akses infrastruktur
Kamis, 1 Februari 2024 13:43 Wib
BPS Kudus gelar diseminasihasil Sensus Pertanian 2023
Selasa, 12 Desember 2023 16:37 Wib