Nusa Dua, Bali (Antaranews Jateng) - PT Honda Prospect Motor (HPM) mengklaim bahwa generasi kedua Honda Brio lebih bertenaga serta lebih irit, baik untuk tipe RS dan Satya.
Mesin 1.2 liter i-VTEC 4 silinder, yang masih sama dengan generasi sebelumnya, mengalami pembaruan sehingga konsumsi bahan bakar lebih efisien walaupun mobilnya membesar.
"Bodi semakin besar biasanya pengaruh ke bobot lebih berat. Nah itu settingannya sudah diatur agar tetap irit," kata Takayuki Uotani selaku Business & Product Planning Director PT Honda Prospect Motor disela acara media test drive All New Brio, di Bali, Kamis.
Honda mengembangkan teknologi i-VTEC dengan katup tunggal dalam kisaran rpm rendah sehingga mesin akan mendapatkan satu intake valve per-silinder. Cara kerja tersebut mempercepat proses pembakaran karena udara dan bahan bakar tercampur dengan lebih baik, yang pada akhirnya membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien.
Permukaan pada area piston dilapisi dengan molybdenum dalam ketebalan yang tepat pada pola zig-zag untuk meningkatkan daya tahan oli dan mengurangi gesekan. Selain itu, teknologi seperti MO shot metal dan low-friction oil seal diadopsi untuk konsumsi bahan bakar yang lebih baik.
Takayuki Uotani menambahkan aerodinamika pada All New Brio juga memberi sumbangsih untuk membuat mobil lebih efisien.
"Bentuk sisi samping mobil yang berubah mendukung kendaraan bisa lebih melepaskan angin, mengalirkan udara ke belakang. Begitu pun dengan modifikasi lampu di belakang, ada sedikit lekukan, supaya udara lebih mengalir," papar Takayuki Uotani.
Bagian Front Spoiler, Engine Underside Cover, Rear Strake, Rear Inner Fender Cover, Side Sill Garnish, dan Bumper Garnish (Diffuser) membantu mengurangi aliran udara di bagian bawah bodi.
Sedangkan Spoiler Tailgate yang besar membantu mengoptimalkan aliran udara di bagian atas bodi untuk meningkatkan aerodinamika.
Selain itu, semua grade dari All New brio dilengkapi dengan LED Position Light Guides untuk pencahayaan lebih terang, mengurangi konsumsi bahan bakar dan hawa panas sekaligus memberikan kesan premium.
Bagian lampu belakang dan lampu rem didesain terpisah untuk visibilitas yang lebih baik pada malam hari. Bentuk yang aerodinamis juga mengoptimalkan aliran udara di sekitar mobil.
Untuk Spoiler Sporty dengan LED High-Mount Stop Lamp menawarkan desain premium, visibilitas yang jernih, dan kinerja aerodinamis yang lebih baik dengan mengoptimalkan aliran udara di permukaan atas.
Dengan dimensi yang lebih besar dan bobot bertambah berat, All New brio dirancang sedemikian rupa dari mesin 1.2 liter i-VTEC agar konsumsinya sesuai regulasi LCGC, minimal 20 km/liter.
Berdasarkan pengujian tim Honda R&D Asia Pacific Co, Ltd, untuk versi CVT, diklaim hanya menenggak bensin 20,3 km/liter dan versi manual 20,1 km/liter.
"Honda Brio karena masuknya di LCGC jadi punya aturan tersendiri yang harus dipatuhi, jadi mesinnya itu harus disesuaikan agar sesuai aturan LCGC dan bisa diproduksi di Indonesia," ujar Chief Engineer Assistant Large Project Leader Honda R&D Asia Pacific Co., Ltd., Yasuhiro Kumai.
Baca juga: Honda ungkap alasan tidak ganti mesin All New Brio
Baca juga: Penjelasan Honda soal berubahnya tampilan belakang Brio
Baca juga: Honda umumkan harga All New Brio