Semarang (Antaranews Jateng) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir memastikan Rektor Universitas Negeri Semarang Prof. Fathur Rokhman tidak melakukan plagiarisme sebagaimana yang dituduhkan.
"Plagiat yang ada bukan di situ. Contohnya, kampus dan mahasiswa. Mahasiswa diberi tugas, saya yang melakukan penelitian. Dipublikasikan tidak lapor saya, kemudian saya publikasikan," kata M. Nasir di Semarang, Sabtu.
Hal tersebut diungkapkannya usai penandatanganan MoU antara Universitas Diponegoro dan PT Sinar Mas Group, PT Astra International, PT Delta Oriental Kapuas, serta Yayasan Alumni Teknik Perkapalan Undip.
Menristek mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan hasil investigasi dari tim independen terhadap dugaan plagiarisme Rektor Unnes. Namun, Nasir tidak menyebut secara pasti apa hasil temuan tim independen tersebut.
Guru Besar FEB Undip itu mengatakan bahwa aturan terkait dengan plagiarisme ditetapkan pada tahun 2010, yakni dengan Peraturan Mendiknas Nomor 17/2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.
"Tim independen sudah lapor ke sana. Mana ini? Tahun berapa ini terjadi? Peraturan plagiarisme keluar pada tahun 2010. Sebelumnya, saya tidak memperhatikan. Setelah dicek, ternyata itu yang terjadi," kata Menristek.
Kasus plagiat yang terjadi setelah 2010 sampai sekarang, kata Nasir, pasti diproses dan ditindak tegas, sebagaimana yang dilakukannya dengan melakukan pemberhentian terhadap tiga rektor.
"Sejak 2010 sampai sekarang ada plagiat, pasti saya tangkap. Rektor yang melakukan pasti saya berhentikan. Rektor Unnes pasti, deh, bukan plagiat karena bukan kejadian 2010," kata Nasir.
Dugaan plagiarisme yang dilakukan Rektor Unnes Fathur Rokhman mencuat setelah ditemukannya kemiripan antara penelitiannya dan karya skripsi bekas mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) itu.
Penelitian yang dimaksud berjudul "Kode Bahasa dalam Interaksi Sosial Santri: Kajian Sosiolinguistik di Pesantren Banyumas" yang dipublikasikan oleh Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya UNY pada tahun 2004.
Penelitian Anif Rida berjudul "Pemakaian Kode Bahasa dalam Interaksi Sosial Santri dan Implikasinya bagi Rekayasa Bahasa Indonesia: Kajian Sosiolinguistik di Pesantren Banyumas" yang dipublikasikan saat Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya pada tahun 2003.
Unnes membentuk tim investigasi yang membantah dugaan plagiarisme tersebut. Begitu pula, Kemenristek Dikti menerjunkan tim independen untuk melakukan investigasi atas persoalan tersebut.
Berita Terkait
Pemilik pabrik antre beli GeNose
Kamis, 4 Maret 2021 16:09 Wib
Menristek apresiasi proses sertifikasi pesawat N219
Sabtu, 12 Desember 2020 13:29 Wib
Teknologi UPVC jawab masalah penyediaan rumah
Kamis, 26 November 2020 18:57 Wib
Siswa MAN Kudus dan SMA Al Irsyad Purwokerto raih juara di kompetisi ilmiah LIPI
Kamis, 19 November 2020 14:25 Wib
Menristek: Eijkman bersiap uji kandidat bibit vaksin COVID-19 di hewan
Selasa, 27 Oktober 2020 15:44 Wib
UGM kembangkan skrining dan diagnosis COVID-19, hanya 2 menit
Kamis, 24 September 2020 17:42 Wib
Menristek: Belum ada bukti SARS-CoV-2 dengan mutasi D614G lebih ganas
Rabu, 2 September 2020 16:05 Wib
Menteri: Belum ada bukti SARS-CoV-2 dengan mutasi D614G lebih ganas
Rabu, 2 September 2020 15:28 Wib