Seperti dilaporkan Reuters, sang pengemudi taksi harus menjalani operasi karena rahangnya yang patah, kata juru bicara perusahaan taksi Dantaxa kepada Reuters.
Surat kabar Denmark Ekstra Blated mengutip sumber yang dirahasiakan namanya, yang mengatakan Bendtner ditangkap pada Minggu pagi, didakwa melakukan penyerangan, namun belakangan dilepaskan polisi.
Bendtner saat ini bermain untuk klub Norwegia Rosenborg, namun tidak masuk timnas Denmark yang pada Minggu sore bermain melawan Wales di Aarhus, Denmark.
Juru bicara kepolisian Kopenhagen mengatakan terdapat beberapa kasus yang dilaporkan pada malam itu, yang melibatkan kekerasan terhadap para pengemudi taksi, namun ia menolak untuk mengomentari kasus-kasus individual.
Juru bicara Rosenborg menolak untuk berkomentar dan Asosiasi Sepak Bola Denmark (DBU) juga menolak berkomentar. Bendtner tidak dapat dihubungi.
Bendtner, yang tidak masuk tim Denmark yang mencapai fase gugur Piala Dunia di Rusia tahun ini, mulai mencuri perhatian publik pada 2005 sebagai talenta muda di Arsenal, namun tidak lama kemudian dipinjamkan ke Birmingham City.
Ia pernah bermain untuk Sunderland, Juventus, Wolfsburg, dan Nottingham Forest namun gol-golnya kerap dibayang-bayangi hobinya minum minuman keras.
Setelah direkrut Rosenborg, Bendtner mulai menemukan kembali permainan terbaiknya, memenangi gelar Norwegia pada 2017 dan mengemas tiga gol dari 11 pertandingan musim lalu.