Semarang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh pengembangan Bandara Dewadaru, Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, sebagai salah satu upaya memacu percepatan kemajuan ekonomi masyarakat, terutama di sektor pariwisata.
"Keberadaan bandara perintis tersebut diharapkan dapat menjadi pintu gerbang pengembangan wilayah Kepulauan Karimunjawa, sekaligus konektivitas wisata di daerah lainnya," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.
Ganjar menjelaskan, dengan adanya pengembangan bandara, maka pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar bandara akan meningkat, termasuk jumlah kunjungan wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Selain itu, sektor perekonomian lainnya juga akan ikut naik, baik kuliner, perhotelan, bahkan harga jual tanah.
Untuk menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara berkunjung ke Karimunjawa, Pemprov Jateng akan menjalin kerja sama dengan daerah sekitar, mengajak kepala daerah tetangga, antara lain Bali dan Banyuwangi untuk berjualan pariwisata antardaerah.
"Namun demikian, saya tidak ingin Karimunjawa seperti Bali, saya ingin Karimunjawa menjadi tempat wisata yang eksklusif. Kita gencarkan promosi melalui even-even untuk menarik masyarakat berwisata ke Karimunjawa," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Sebelumnya, Kepala Kantor Bandar Udara Dewadaru Karimunjawa Dodi Dharma mengatakan bahwa pengembangan bandara yang berlokasi di Pulau Kemujan itu akan segera dilakukan.
"Program-program kami sudah disetujui oleh Kementerian Perhubungan, termasuk pengembangan Bandara Dewadaru yang masuk dalam anggaran 2019," katanya.
Pengembangan Bandara Dewadaru meliputi perpanjangan landasan pacu yang saat ini hanya 1.200 meter menjadi 1.600 meter, perluasan terminal menjadi 800 meter persegi agar mampu menampung calon penumpang minimal 70 orang atau lebih banyak dari saat ini yang hanya memuat 15 orang.
"Lahan untuk pengembangan terminal dan landasan pacu telah ada, tinggal pelaksanaan perpanjangan landasan pacu dan perluasan terminal," ujarnya.
Bandara Dewadaru telah resmi beroperasi untuk umum sejak awal Juni 2018, dengan rute penerbangan komersial dari Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang ke Bandara Dewadaru.
Penerbangan dilayani oleh NAM Air dengan menggunakan pesawat terbang jenis ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang dengan waktu penerbangan tiga kali dalam sepekan, yakni setiap hari Rabu, Jumat, dan Minggu.
Harga tiket penerbangan dari Semarang ke Karimunjawa Rp850.000 per orang.
Saat ini daya tampung penumpang belum penuh, yakni dari Bandara Ahmad Yani Semarang mengangkut 70 penumpang, sedangkan Karimunjawa hanya dapat mengangkut 50 orang.
Kondisi tersebut disebabkan landasan pacu masih 1.200 meter, sedangkan syarat minimum panjang landasan ATR 72 adalah 1.600 meter, sehingga perlu perpanjangan landasan sepanjang 400 meter.
Berita Terkait
Tiga maskapai ajukan penambahan penerbangan melalui Adi Soemarmo
Jumat, 22 Maret 2024 15:57 Wib
Cuaca buruk, dua penerbangan menuju Solo dialihkan ke Semarang
Selasa, 5 Maret 2024 20:20 Wib
Bandara A Yani Semarang kaji pangsa pasar penerbangan ke luar negeri
Selasa, 5 Maret 2024 20:11 Wib
Dua bandara internasional di Jateng tanpa penerbangan luar negeri
Selasa, 5 Maret 2024 8:35 Wib
Kadin minta penerbangan internasional ke Jateng kembali dibuka
Kamis, 1 Februari 2024 15:01 Wib
Adi Soemarmo tambah rute penerbangan Solo-Bali
Rabu, 24 Januari 2024 15:50 Wib
Jam operasional di Bandara Adi Soemarmo ditambah, Kadin sambut baik
Sabtu, 28 Oktober 2023 7:45 Wib
Penerbangan umrah Solo ke Jeddah kembali beroperasi
Sabtu, 9 September 2023 20:50 Wib