Semarang (ANTARA) - Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah mendorong pembukaan rute penerbangan langsung ke Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jateng, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Kami lihat Karimunjawa potensial untuk meningkatkan kunjungan wisawatan, terutama mancanegara," kata Kepala Disporapar Jateng Agung Hariyadi, di Semarang, Selasa.
Apalagi, Kepulauan Karimunjawa merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Jateng yang sangat potensial untuk destinasi wisata.
Ia menyebutkan tingkat kunjungan wisatawan ke Karimunjawa rata-rata sekitar 3.000 orang setiap pekan yang terlihat dari trafik Kapal Motor (KM) Bahari Express dan Kapal Pelni.
Diakuinya, akses menuju ke Karimunjawa selama ini hanya bisa ditempuh melalui jalur laut dengan kapal, yakni dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Pelabuhan Jepara.
Selama ini, kata dia, para pengunjung biasanya menempuh jalur darat ke Semarang atau Jepara, dilanjutkan laut untuk menuju Karimunjawa sehingga cukup menguras waktu dan tenaga.
Karena itu, Disporapar Jateng berupaya menggandeng PT Angkasa Pura untuk pembukaan rute penerbangan langsung ke Bandara Dewandaru di Karimunjawa untuk memudahkan akses transportasi wisatawan.
"Di sana (Karimunjawa, red.) ada Dewandaru Airport. 'Runway'-nya juga sangat memadai untuk pesawat ATR (avions de transport regiona), masih memungkinkan," katanya.
Namun, kata Agung, akses penerbangan yang didorong untuk dibuka bukan dari Bandara Ahmad Yani Semarang, melainkan langsung dari bandara yang biasa diakses wisatawan.
Ia mencontohkan Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali, Bandara Yogyakarta International Airport di DIY, dan Bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang.
"Jadi, rute pesawatnya bukan dari Semarang-Karimunjawa, tetapi dari Jakarta, Yogyakarta, atau Denpasar ke Karimunjawa. Kalau di sana sudah dipromosikan ke Karimunjawa, mereka akan tertarik 'flight' ke sana," katanya.
Jika rute penerbangan langsung ke Karimunjawa terealisasi, kata dia, wisatawan mancanegara lebih memiliki akses mudah dan tak memakan banyak waktu untuk menikmati keindahan alam di kepulauan yang ada di Laut Jawa tersebut.
"Kami belum bisa menargetkan (realisasi, red.), tapi saya optimis bahwa kami akan tawarkan, buat materi, lalu menyampaikan ke maskapai kalau Karimunjawa layak untuk dikunjungi," kata Agung.
Baca juga: PLN sukses terangi pulau di Karimunjawa dengan energi terbarukan