Jepara (ANTARA) - Bupati Jepara Witiarso Utomo segera menindaklanjuti usulan pembangunan Pelabuhan Internasional di Pantai Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dengan bersurat kepada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk beraudiensi terkait operasionalisasinya.
"Jika Pelindo menyatakan kesediaannya untuk mengoperasikan pelabuhan barang skala internasional di Jepara, tentunya akan menjadi peluang besar bagi Pemkab Jepara untuk merealisasikan proyek tersebut," ujarnya di Jepara, Selasa.
Ia mengungkapkan, PT Pelindo Cabang Semarang sebelumnya memberi sinyal positif terkait rencana tersebut mengingat kondisi pelabuhan di Semarang saat ini sudah tidak layak beroperasi akibat tingginya biaya perawatan sedimentasi.
Oleh karena itu, kata dia, Kabupaten Jepara menjadi salah satu opsi relokasi strategis karena faktor geografis, kedalaman perairan, serta kestabilannya yang sebelumnya telah dimonitor oleh Pelindo.
Bahkan, Pemkab Jepara juga pernah membuat pra studi kelayakan/Pra Feasibility Study (Pra FS) dengan menggandeng ITS Surabaya. Hasilnya menyebutkan jika pelabuhan internasional memang layak dibangun di Pantai Balong.
Serangkaian upaya yang dilakukan Pemkab Jepara, termasuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk merealisasikan pelabuhan internasional dengan nilai investasi sekitar Rp71 triliun tersebut.
"Respons pemerintah pusat juga positif. Termasuk Pelindo Cabang Semarang juga demikian," ujarnya.
Dari sisi pendanaan, kata dia, banyak investor yang tertarik, termasuk penjajakan dengan investor dari Tiongkok. Selain juga menjajaki opsi pinjaman dalam negeri melalui Kementerian Keuangan.
"Skemanya nanti dipilih yang terbaik. Investor menyampaikan mereka siap menanggung 80 persen biaya pembangunan," ujarnya.
Terkait lahan, kata Wiwit, proyek ini direncanakan menggunakan lahan seluas 700 hektare dan 200 hektare yang saat ini dimiliki oleh Perhutani dan PTPN IX. Dalam pertemuannya dengan PTPN IX, pihak PTPN IX menyatakan kesediaannya untuk mengalihkan lahan tersebut menjadi kawasan industri guna mendukung operasional pelabuhan.
Hal tersebut didasarkan atas pertimbangan ekonomi, di mana keuntungan dari kawasan industri lebih besar dibandingkan dengan perkebunan karet. Sedangkan dengan skema tersebut PTPN IX diproyeksikan dapat memperoleh pendapatan sebesar 7 persen selama 30 tahun ke depan.
"Proyek ini merupakan bagian dari visi besar Pemkab Jepara untuk menggenjot konektivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan dukungan dari Pelindo dan para investor, kami optimistis bahwa Jepara siap menjadi pusat ekonomi baru dengan keberadaan pelabuhan Internasional ini," ujarnya.
Sembari menunggu kepastian dari Pelindo, kata dia, pihaknya juga mulai berhitung soal kepemilikan pelabuhan internasional itu. Apakah Pemkab Jepara akan menjadi pemilik saham mayoritas atau minoritas akan memperhatikan ketersediaan APBD.