Semarang (ANTARA) - Memanfaatkan momen Syawalan, Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah menggelar Silaturahmi dan Diaspora Kader Muhammadiyah se-Jawa Tengah, Sabtu (26/4), di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar.
Acara yang dibalut dalam semangat halalbihalal ini dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional dan daerah, termasuk Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, anggota DPR RI Dapil Jateng, anggota DPRD Provinsi Jateng, serta DPRD kabupaten/kota se-Solo Raya.
Tak hanya dari kalangan pemerintahan, kegiatan ini juga melibatkan jajaran LHKP Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Jawa Tengah, Unit Pembantu Pimpinan (UPP) PWM Jateng, serta organisasi otonom tingkat wilayah. Total, lebih dari 250 peserta turut memeriahkan kegiatan ini.
Sekretaris LHKP PWM Jawa Tengah, Wahidin Hasan, menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar sebagai upaya mempererat tali silaturahmi antar kader Muhammadiyah yang kini berdiaspora di berbagai lini kebangsaan, mulai dari eksekutif, legislatif, hingga profesional.
“Momentum Syawalan ini kami manfaatkan untuk menyatukan semangat, menyamakan visi, dan optimalisasi peran kader Muhammadiyah dalam mengawal misi kebangsaan,” ujarnya dalam siaran pers LHKP PW Muhammadiyah Jateng.
Wahidin Hasan menekankan bahwa forum ini menjadi ruang strategis untuk membangun jejaring dan kolaborasi antar-kader lintas wilayah dan generasi.
“Ini bagian dari ikhtiar besar untuk mempertemukan gagasan-gagasan terbaik kader Muhammadiyah dalam membangun Jawa Tengah ke depan,” tambahnya.
Ketua Panitia, Aris Setiono, menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang secara serial dan akan dilaksanakan di setiap wilayah keresidenan se-Jawa Tengah.
“Kami ingin memaksimalkan potensi kader Muhammadiyah dalam menyumbang gagasan terhadap isu-isu strategis dan kebijakan publik, demi memperkuat sinergi antara Muhammadiyah dan pemerintah,” jelasnya.
Melalui forum ini, para kader berdiskusi seputar peran strategis Muhammadiyah dalam pembangunan daerah, baik masalah kebijakan pendidikan, ekonomi kerakyatan, dan transformasi dakwah digital.
Dengan semangat kolaboratif, kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak penguatan peran kader Muhammadiyah sebagai agen perubahan yang memberi dampak luas bagi masyarakat dan bangsa. ***