Pemkot Pekalongan pastikan bendung gerak Sungai Loji beroperasi Desember 2024
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyakini proyek bendungan gerak dan sistem penanganan eceng gondok di Sungai Loji sudah dapat beroperasi pada Desember 2024 karena progres pembangunannya sudah 98 persen.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan Sugiyo di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pembangunan bendung gerak ini merupakan bagian dari proyek pengendalian banjir dan rob Sungai Loji-Banger.
"Pembangunan bendung gerak ini dikerjakan sejak tahun 2021 dan anggarannya bersumber dari APBN. Dengan progres pembangunan sudah mencapai 98 persen tersebut diharapkan Desember 2024 sudah dapat dioperasikan," katanya.
Menurut dia, bendung gerak dan sistem penanganan eceng gondok kini sudah memasuki tahap uji coba khususnya untuk pintu-pintu besar.
"Dari empat pintu yang ada, semuanya telah diujicobakan dan sudah bisa berfungsi," katanya.
Ia menjelaskan bahwa bendung gerak ini dilengkapi dengan sistem penanganan dan manajemen pengelolaan sampah yang di dalamnya terdapat alat rotari yang berfungsi untuk mengangkat sampah dan eceng gondok.
"Saat pintu dibuka, sampah akan diarahkan menuju alat rotari. Sampah kemudian diangkat dan diturunkan melalui conveyor (alat angkut barang bergerak)," katanya.
Sugiyo mengatakan alat angkut barang bergerak ini akan memindahkan sampah ke dalam bak-bak kendaraan pengangkut untuk kemudian dibawa ke tempat pembuangan.
"Dengan beroperasinya bendung gerak di Kali Loji, masalah sampah di daerah ini diharapkan dapat diatasi dan bisa selesai sepenuhnya pada Desember 2024," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan Sugiyo di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pembangunan bendung gerak ini merupakan bagian dari proyek pengendalian banjir dan rob Sungai Loji-Banger.
"Pembangunan bendung gerak ini dikerjakan sejak tahun 2021 dan anggarannya bersumber dari APBN. Dengan progres pembangunan sudah mencapai 98 persen tersebut diharapkan Desember 2024 sudah dapat dioperasikan," katanya.
Menurut dia, bendung gerak dan sistem penanganan eceng gondok kini sudah memasuki tahap uji coba khususnya untuk pintu-pintu besar.
"Dari empat pintu yang ada, semuanya telah diujicobakan dan sudah bisa berfungsi," katanya.
Ia menjelaskan bahwa bendung gerak ini dilengkapi dengan sistem penanganan dan manajemen pengelolaan sampah yang di dalamnya terdapat alat rotari yang berfungsi untuk mengangkat sampah dan eceng gondok.
"Saat pintu dibuka, sampah akan diarahkan menuju alat rotari. Sampah kemudian diangkat dan diturunkan melalui conveyor (alat angkut barang bergerak)," katanya.
Sugiyo mengatakan alat angkut barang bergerak ini akan memindahkan sampah ke dalam bak-bak kendaraan pengangkut untuk kemudian dibawa ke tempat pembuangan.
"Dengan beroperasinya bendung gerak di Kali Loji, masalah sampah di daerah ini diharapkan dapat diatasi dan bisa selesai sepenuhnya pada Desember 2024," katanya.