Menparekraf nilai Purbalingga sudah punya destinasi daya tarik wisata
Purbalingga (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, sudah mempunyai destinasi dan daya tarik wisata.
"Purbalingga sudah memiliki destinasinya. Daya tarik wisatanya sudah ada," kata Menparekraf usai Workshop Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif 2024 di Purbalingga, Jumat.
Menurut dia, Purbalingga juga mempunyai produk yang sudah mendunia.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya memperkuat produk-produk ekonomi kreatif di Purbalingga melalui workshop tersebut.
"Dan yang ketiga, sudah ada event-nya juga. Festival Gunung Slamet tembus event terbaik nusantara, masuk ke dalam daftar Kharisma Event Nusantara, selamat untuk Purbalingga," katanya.
Terkait dengan upaya pengembangan pariwisata Purbalingga, Menparekraf mengatakan salah satunya dengan merangkaikan ketiga potensi parekraf tersebut dengan paket wisata yang dikerjasamakan dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney.
Menurut dia, hal itu sejalan dengan upaya menghidupkan Bandara Jenderal Besar Soedirman yang akan diarahkan untuk penerbangan pariwisata.
"Kita telah berdiskusi untuk menghidupkan kembali penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman untuk penerbangan pariwisata. Mudah-mudahan sebelum akhir pemerintahan ini bandara sudah bisa beroperasi kembali dengan penerbangan yang diinisiasi untuk kegiatan wisata dan lain-lain," kata Sandiaga.
Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyambut baik rencana menghidupkan Bandara Jednderal Besar Soedirman untuk penerbangan pariwisata karena konsep integrated tourism dengan beberapa kabupaten/kota yang ada di Jateng khususnya di bagian barat-selatan akan berdampak bagi perputaran perekonomian masyarakat.
"Purbalingga kebetulan di bagian barat-selatan Provinisi Jawa Tengah. Kita punya tetangga Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo dan Kebumen yang mudah-mudahkan ketika potensi pariwisata digabungkan diintegrasikan, dengan baik akan menjadi perputaran ekonomi di Jateng bagian barat dan selatan," katanya.
"Purbalingga sudah memiliki destinasinya. Daya tarik wisatanya sudah ada," kata Menparekraf usai Workshop Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif 2024 di Purbalingga, Jumat.
Menurut dia, Purbalingga juga mempunyai produk yang sudah mendunia.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya memperkuat produk-produk ekonomi kreatif di Purbalingga melalui workshop tersebut.
"Dan yang ketiga, sudah ada event-nya juga. Festival Gunung Slamet tembus event terbaik nusantara, masuk ke dalam daftar Kharisma Event Nusantara, selamat untuk Purbalingga," katanya.
Terkait dengan upaya pengembangan pariwisata Purbalingga, Menparekraf mengatakan salah satunya dengan merangkaikan ketiga potensi parekraf tersebut dengan paket wisata yang dikerjasamakan dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney.
Menurut dia, hal itu sejalan dengan upaya menghidupkan Bandara Jenderal Besar Soedirman yang akan diarahkan untuk penerbangan pariwisata.
"Kita telah berdiskusi untuk menghidupkan kembali penerbangan di Bandara Jenderal Besar Soedirman untuk penerbangan pariwisata. Mudah-mudahan sebelum akhir pemerintahan ini bandara sudah bisa beroperasi kembali dengan penerbangan yang diinisiasi untuk kegiatan wisata dan lain-lain," kata Sandiaga.
Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyambut baik rencana menghidupkan Bandara Jednderal Besar Soedirman untuk penerbangan pariwisata karena konsep integrated tourism dengan beberapa kabupaten/kota yang ada di Jateng khususnya di bagian barat-selatan akan berdampak bagi perputaran perekonomian masyarakat.
"Purbalingga kebetulan di bagian barat-selatan Provinisi Jawa Tengah. Kita punya tetangga Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo dan Kebumen yang mudah-mudahkan ketika potensi pariwisata digabungkan diintegrasikan, dengan baik akan menjadi perputaran ekonomi di Jateng bagian barat dan selatan," katanya.