Pilkada Semarang, Mbak Ita penuhi undangan penjajakan dari Gerindra
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memenuhi undangan penjajakan dari DPC Partai Gerindra Kota Semarang untuk persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang 2024.
"Alhamdulillah, saya hari ini menghadiri undangan DPC Partai Gerindra Kota Semarang," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Kantor DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa.
Awalnya, kata Ita, undangan penjajakan bakal calon wali kota tersebut sempat dijadwalkan pada hari Minggu (26/5). Namun, dia masih di Jakarta mengikuti Rakernas PDI Perjuangan.
Ita sekaligus menyampaikan bahwa kehadirannya memenuhi undangan penjajakan dari Partai Gerindra sudah seizin Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang, DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, kemudian Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
"Yang disampaikan tadi, apa yang sudah dilakukan kemarin-kemarin pada saat 2023—2024 (sebagai wali kota). Apa yang kemarin dilakukan, saat ini dilakukan, dan yang akan datang," katanya.
Menurut dia, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah memiliki perencanaan pembangunan nasional sampai 2045, termasuk pula mencakup daerah yang harus selaras dengan pusat.
"Pastinya, kami berjalan ke depan harus selaras antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota," katanya.
Ita pun sudah menyiapkan visi dan misi saat penjajakan tersebut, termasuk penanganan stunting, banjir, dan sebagainya sesuai dengan kisi-kisi Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2045.
Bahkan, kata dia, keselarasan program pemerintah daerah dengan pusat, misalnya program Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih mengenai makan siang gratis dan bergizi.
"Kebetulan, saya sudah membuat buku, 'kan moga-moga bisa diimplementasikan gitu ya. Ini tadi pembicaraan lebih banyak seperti itu," katanya.
Selain Gerindra, Ita juga berencana menghadiri undangan penjajakan serupa dari partai lain, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Semarang yang dijadwalkan pada hari Rabu (29/5).
Ita pun mengaku sudah mendapatkan arahan saat Rakernas PDI Perjuangan di Jakarta beberapa waktu lalu, yakni untuk membuka kerja sama dan gotong royong dengan partai-partai politik menghadapi pilkada.
"Ya, salah satunya itu, untuk bisa menjalin kerja sama dan gotong royong, istilahnya seperti itu seperti itu," katanya.
Kendati demikian, dia enggan menjawab kepastian koalisi kedua partai.
Sementara itu, Ketua Desk Pilkada DPC Partai Gerindra Kota Semarang Joko Santoso mengatakan bahwa pihaknya memang melakukan penjajakan kepada banyak tokoh, termasuk Ita yang juga kader PDI Perjuangan.
"Kami tadi melakukan penjajakan dan pendalaman. Tentu harapan ke depan adalah koalisi PDI Perjuangan dengan Gerindra, atau bahasa saya, berkeinginan membangun kapal besar PDI Perjuangan dan Gerindra," katanya.
Mengenai kesiapan Ita, Joko mengatakan bahwa Ita memiliki keunggulan sebagai petahana dengan program-program yang sudah disiapkannya ke depan. Akan tetapi, keputusan tetap berada di DPP Partai Gerindra.
"Kalau kesiapan Mbak Ita, kalau bahasa saya itu 'komplet njerit', sudah matang, karena incumbent juga. Termasuk saat saya tanya terkait dengan program Pak Prabowo yang makan bergizi gratis, ternyata Mbak Ita sudah punya buku resep," katanya.
"Alhamdulillah, saya hari ini menghadiri undangan DPC Partai Gerindra Kota Semarang," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Kantor DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa.
Awalnya, kata Ita, undangan penjajakan bakal calon wali kota tersebut sempat dijadwalkan pada hari Minggu (26/5). Namun, dia masih di Jakarta mengikuti Rakernas PDI Perjuangan.
Ita sekaligus menyampaikan bahwa kehadirannya memenuhi undangan penjajakan dari Partai Gerindra sudah seizin Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang, DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, kemudian Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
"Yang disampaikan tadi, apa yang sudah dilakukan kemarin-kemarin pada saat 2023—2024 (sebagai wali kota). Apa yang kemarin dilakukan, saat ini dilakukan, dan yang akan datang," katanya.
Menurut dia, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah memiliki perencanaan pembangunan nasional sampai 2045, termasuk pula mencakup daerah yang harus selaras dengan pusat.
"Pastinya, kami berjalan ke depan harus selaras antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota," katanya.
Ita pun sudah menyiapkan visi dan misi saat penjajakan tersebut, termasuk penanganan stunting, banjir, dan sebagainya sesuai dengan kisi-kisi Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2045.
Bahkan, kata dia, keselarasan program pemerintah daerah dengan pusat, misalnya program Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih mengenai makan siang gratis dan bergizi.
"Kebetulan, saya sudah membuat buku, 'kan moga-moga bisa diimplementasikan gitu ya. Ini tadi pembicaraan lebih banyak seperti itu," katanya.
Selain Gerindra, Ita juga berencana menghadiri undangan penjajakan serupa dari partai lain, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Semarang yang dijadwalkan pada hari Rabu (29/5).
Ita pun mengaku sudah mendapatkan arahan saat Rakernas PDI Perjuangan di Jakarta beberapa waktu lalu, yakni untuk membuka kerja sama dan gotong royong dengan partai-partai politik menghadapi pilkada.
"Ya, salah satunya itu, untuk bisa menjalin kerja sama dan gotong royong, istilahnya seperti itu seperti itu," katanya.
Kendati demikian, dia enggan menjawab kepastian koalisi kedua partai.
Sementara itu, Ketua Desk Pilkada DPC Partai Gerindra Kota Semarang Joko Santoso mengatakan bahwa pihaknya memang melakukan penjajakan kepada banyak tokoh, termasuk Ita yang juga kader PDI Perjuangan.
"Kami tadi melakukan penjajakan dan pendalaman. Tentu harapan ke depan adalah koalisi PDI Perjuangan dengan Gerindra, atau bahasa saya, berkeinginan membangun kapal besar PDI Perjuangan dan Gerindra," katanya.
Mengenai kesiapan Ita, Joko mengatakan bahwa Ita memiliki keunggulan sebagai petahana dengan program-program yang sudah disiapkannya ke depan. Akan tetapi, keputusan tetap berada di DPP Partai Gerindra.
"Kalau kesiapan Mbak Ita, kalau bahasa saya itu 'komplet njerit', sudah matang, karena incumbent juga. Termasuk saat saya tanya terkait dengan program Pak Prabowo yang makan bergizi gratis, ternyata Mbak Ita sudah punya buku resep," katanya.