Demak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak, Jawa Tengah, berharap ada peninggian tanggul Sungai Wulan sebagai upaya antisipasi ketika debit air cukup besar tidak mudah jebol, seperti yang terjadi sebelumnya.
"Permintaan tersebut sudah kami sampaikan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana," kata Bupati Demak Eisti'anah di Demak, Kamis.
Ia berharap selain tanggulnya juga lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, tanggul juga lebih kuat dari sebelumnya.
Untuk pertama, imbuh dia, tingkat elevasinya berkisar delapan meteran lebih, sedangkan peninggiannya dimungkinkan hingga mencapai 9,2 meteran.
Dengan peninggian tanggul Sungai Wulan tersebut, dia berharap saat debit air tinggi seperti pengalaman jebolnya tanggul yang kedua, tidak membuat masyarakat khawatir, sehingga proses pengerjaan tanggul Sungai Wulan tersebut bakal berlangsung lama.
Tanggul kiri Sungai Wulan yang ada di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, mengalami jebol dua kali.
Jebol pertama terjadi pada 8 Februari 2024 hingga mengakibatkan ratusan rumah terdampak serta sejumlah kendaraan yang melintas di Jalan Lingkar Demak-Kudus juga terjebak banjir.
Setelah tanggul berhasil ditutup pada 14 Februari 2024 dan diperkuat, warga terdampak banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, akhirnya bisa pulang ke rumahnya masing-masing.
Namun warga kembali harus mengungsi setelah tanggal 17 Maret 2024 tanggul kiri Sungai Wulan kembali jebol, menyusul debit air Sungai Wulan yang melonjak hingga mengakibatkan tanggul yang sebelumnya jebol kembali jebol.
Sementara tanggul Sungai Wulan yang jebol panjangnya mencapai 30 meter atau lebih panjang dibandingkan jebolan bulan Februari 2024 yang mencapai 40-an meter di dua lokasi.
Baca juga: Pj Gubernur Jateng : Tanggul Sungai Wulan sudah berhasil ditutup