Semarang (ANTARA) - Provinsi Jawa Tengah mengalami surplus beras sebanyak 2,41 juta ton saat musim kemarau panjang akibat fenomena El Nino.
“Stok beras di Jateng pada 2023 mencapai 6,37 juta ton lebih, sementara kebutuhannya hanya sebesar 3,96 juta ton. Dengan demikian, masih terdapat surplus 2,41 juta ton,” kata Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana di Semarang, Kamis.
Ia mengatakan, pangan menjadi prioritas utama dalam pembangunan ekonomi nasional karena merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk mempertahankan hidup.
Menurut dia, produksi beras yang surplus menunjukkan perhatian serius Pemprov Jateng pada persoalan pangan.
Berbagai program dilakukan Pemprov Jateng untuk memastikan masyarakat dapat menjangkau pangan, salah satu komoditasnya adalah beras.
“Selain itu, upaya menjaga stok pangan juga dalam rangka untuk mengendalikan angka inflasi,” ujarnya.
Nana mengaku akan terus melakukan langkah-langkah untuk menjaga ketahanan pangan di wilayahnya.
“Sudah banyak program dilakukan misalnya Gerakan Pangan Murah (GPM) di daerah-daerah yang memiliki kemiskinan ekstrem, dan sebagainya,” katanya.
Baca juga: Bulog: Persediaan beras Jateng cukup hingga April 2024
Berita Terkait
Stok darah di PMI Surakarta belum aman imbas kasus DBD tinggi
Kamis, 25 April 2024 8:54 Wib
Bulog Surakarta sebut stok beras aman capai 10.000 ton
Jumat, 19 April 2024 15:51 Wib
Stok kedelai impor di Kudus tersedia aman
Jumat, 19 April 2024 6:00 Wib
Stok LPG 3 kg di sejumlah pangkalan di Semarang aman
Selasa, 9 April 2024 16:14 Wib
Perum BulogJatengpastikan ketersediaan stok beras aman jelang Lebaran
Minggu, 7 April 2024 21:34 Wib
TPID Boyolali cek harga dan stok bahan pokok jelang Lebaran
Jumat, 29 Maret 2024 6:00 Wib
Pertamina pertebal stok LPG hingga 394.000 tabung di Jateng dan DIY
Jumat, 22 Maret 2024 19:47 Wib
Stok darah pada bulan Ramadhan di PMI Temanggung aman
Selasa, 19 Maret 2024 17:07 Wib