Wonogiri, Jateng (ANTARA) - Balai Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, menyatakan terus waspada terhadap musim kemarau dampak El Nino, menyusul adanya peristiwa kebakaran yang terjadi di kawasan Rencana Pengelolaan Hutan (RPH) Cubluk 3D-1 tepatnya di Giripurwo Gunung Gandul, pada Ahad (13/8) malam.
Kepala BKPH Kabupaten Wonogiri Sukatno di Wonogiri, Senin, mengatakan, kebakaran hutan di kawasan RPH Gunung Gandul tersebut telah membakar hutan seluas sekitar enam hektare, tetapi api berhasil dipadamkan pada Minggu (13/8), sekitar pukul 22.00 WIB.
Menurut Sukarno angin yang cukup kencang di kawasan tersebut mempercepat luasan api yang merembet ke RPH Cubluk petak 3D-1. Hal ini, dampak musim kemarau yang berkepanjangan karena El Nino. Namun, api berhasil diatasi berkat petugas BKPH Wonogiri yang dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polri, TNI dan masyarakat setempat.
Ia menjelaskan api yang membesar di kawasan hutan Gunung Gandul tersebut bersumber dari lingkungan permukiman Gerdu, Desa Giripurwo, yang tidak jauh dari kawasan RPH Cubluk. Warga ketika itu, sedang bersih-bersih di lingkungan yang berdekatan dengan hutan.
"Para relawan dari BPBD Wonogiri, warga, anggota Polri, TNI dan petugas BKPH Wonogiri yang membawahi RPH Cubluk melakukan pemadaman sehingga api dapat dikuasai enam jam kemudian," katanya.
Pihaknya bersama Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta akan melakukan koordinasi dengan kepala desa yang wilayahnya berdekatan dengan kawasan hutan serta Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) untuk lebih mewaspadai kebakaran hutan di musim kemarau.
Kasus kebakaran hutan di Wonogiri pada musim kemarau tahun ini, baru muncul di kawasan Gunung Gandul atau RPH Cubluk. Perhutani tidak ingin ada kemunculan api lain yang bisa mengakibatkan kerugian yang besar.
Pihaknya berharap mudah mudahan gerak cepat BKPH Wonogiri sebagaimana arahan KPH Surakarta, akan meminimalisasi kebakaran hutan. Kebakaran itu, di kawasan pohon Sonokeling yang berusia 60 tahun lebih dan kerugian kecil, karena tegakan Sonokeling tidak ikut hangus.
Sementara itu, Kepala BPBD Wonogiri Trias Budiono mengatakan bahwa api mulai membesar dan sangat cepat meluas, karena angin di atas bertiup cukup kencang. Namun, petugas dengan menggunakan berbagai peralatan, api tidak meluas ke petak hutan lain di lingkungan BKPH Wonogiri.
"Dia berharap, ada pembinaan yang lebih intensif dari pihak Perhutani, dalam hal ini, BKPH Wonogiri kepada warga lingkungan hutan itu," katanya.
Hal tersebut warga di dekat kawasan hutan harus diberikan mitigasi cara-cara mencegah kebakaran hutan. Apalagi di musim kemarau dengan fenomena El Nino, yang diyakini menjadikan lingkungan hutan menjadi lebih kering, demikian Trias Budiono.