Semarang (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kendal menggiling jagung yang dipanen sekelompok narapidana, yang merupakan hasil budi daya yang ditanam sejak awal April 2023.
Budi daya jagung yang telah menjadi program andalan dalam pembinaan kemandirian narapidana di Lapas Terbuka Kendal sejak tahun 2019 hingga sekarang, hasilnya pun sangat membanggakan.
Menurut Kalapas Terbuka Kendal, Rusdedy, proses pembelajaran budi daya jagung yang dilakukan selama ini akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa.
Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, program ini menghadapi tantangan dengan hasil yang jauh di bawah target, bahkan pernah mengalami gagal panen.
Namun, pada tahun 2021 melalui pelatihan budi daya jagung bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang dan dukungan dari yayasan WAIBI serta Kementerian Bappenas RI, para narapidana dan petugas lapas berhasil menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Produktivitas budidaya jagung yang awalnya hanya mencapai 2 hingga 3 ton per hektare, kini mencapai standar nasional sebesar 5 ton per hektare.
Para narapidana kini telah menguasai seluruh budi daya jagung, mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pengolahan pasca panen.
Prestasi ini diapresiasi oleh banyak pihak, termasuk Kementerian Pertanian RI yang memberikan penghargaan terbaik pertama kepada Lapas Terbuka Kendal pada kegiatan ketahanan pangan nasional budi daya jagung di wilayah khusus.
Keberhasilan narapidana Lapas Terbuka Kendal dalam menjadi ahli budi daya jagung hibrida merupakan bukti nyata dari dedikasi mereka dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan pertanian.
Langkah ini tidak hanya memberikan kemandirian kepada narapidana, tetapi juga berdampak positif dalam kontribusi mereka terhadap ketahanan pangan nasional.
Diharapkan, prestasi gemilang ini akan menginspirasi lembaga pemasyarakatan lainnya untuk mengadopsi program budi daya tanaman dan memberdayakan narapidana dalam pengembangan keterampilan pertanian.
Lapas Terbuka Kendal telah membuktikan bahwa dengan kesungguhan dan kesempatan yang diberikan, narapidana dapat menjadi bagian penting dalam pembangunan pertanian dan ketahanan pangan negara. ***