Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyiapkan langkah strategis untuk mencegah kekurangan air bersih pada saat memasuki musim kemarau dengan memetakan sejumlah wilayah rawan kekeringan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Batang Ulul Azmi di Batang, Sabtu mengatakan bahwa kondisi cuaca saat ini memang masih sulit diprediksi namun pihaknya sudah menyiapkan langkah untuk mengatasi kondisi kekeringan pada musim kemarau ini.
"Langkah antisipasi bencana kekeringan ini sangat penting karena potensi dampaknya adalah wilayah terdampak akan mengalami kekurangan air bersih, lahan pertanian mengering, serta kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan rumah," katanya.
Menurut dia, saat ini pihaknya terus melakukan monitor di sejumlah wilayah rawan kekeringan serta berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Sosial, Polres Batang, dan Perusahaan Daerah Air Minum Sendang Kamulyan memetakan kelangkaan air bersih.
"Kendati hingga kini kami belum menerima informasi adanya permintaan masyarakat terhadap air bersih namun sudah disiapkan. Kami sudah melakukan koordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum Sendang Kamulyan untuk pengiriman air bersih apabila ada masyarakat yang membutuhkan," katanya.
Sejumlah wilayah rawan kekeringan di Kabupaten Batang tersebar di sembilan desa, yaitu Desa Wonomerto, Wonodadi, Pesalakan, dan Desa Tambahrejo, Kecamatan Bandar, kemudian Kemiri Barat dan Kemiri Timur, Jatisari (Kecamatan Subah), Desa Keteleng (Kecamatan Blado), serta Penundan (Kecamatan Banyuputih).
Ulul Azmi mengatakan pemkab sudah menyiapkan armada truk tangki dan berkoordinasi dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum Sendang Kamulyan untuk membantu pengadaan air bersih bagi wilayah yang mengalami kesulitan air bersih.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum Sendang Kamulyan Yulianto mengatakan pihaknya melakukan penguatan debit sumber mata air guna mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat saat memasuki musim kemarau.
"Kami harus siap menghadapi musim kemarau pada tahun ini. Oleh karena itu, kami sudah melakukan mitigasi karena setiap datang musim kemarau akan berdampak terjadinya penurunan debit air, meski tidak terlalu banyak," katanya.
Berita Terkait
Pemkab Batang giatkan pelatihann tanggap darurat bencana
Rabu, 11 Desember 2024 17:52 Wib
Pemkab Batang: Cakupan pengukuran stunting capai 99 persen
Rabu, 11 Desember 2024 16:45 Wib
Pemkab Temanggung sosialisasi penataan kembali PKL Jalan Soedirman
Selasa, 10 Desember 2024 16:48 Wib
Kabupaten Demak segera miliki embarkasi haji
Senin, 9 Desember 2024 20:46 Wib
Batang siapkan 300 personel siaga bencana antisipasi cuaca ekstrem
Senin, 9 Desember 2024 17:55 Wib
Pemkab Magelang apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi
Senin, 9 Desember 2024 16:32 Wib
Kejari serahkan uang rampasan Rp4,487 miliar kepada Pemkab Banyumas
Senin, 9 Desember 2024 16:04 Wib
Pemkab Kudus salurkan alsintan pada 11 kelompok tani
Minggu, 8 Desember 2024 18:18 Wib