Semarang (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga mendukung penuh tim nasional Special Olympics Indonesia (SOIna) yang akan berlaga pada ajang Special Olympics World Summer Games (SOWSG) di Jerman, 17-25 Juni 2023.
“Pemerintah mendukung persiapan, pelatihan sampai keberangkatan dan pendampingan selama di Jerman nanti,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo usai membuka Pemusatan Latihan Nasional SOWSG di Semarang, Senin.
Ia menyebut dukungan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan kontingen SOIna dengan anggaran sekitar Rp3 miliar.
Menurut dia, dukungan selama pelatnas pada 8 Mei hingga 6 Juni 2023 serta pelaksanaan SOWSG itu sebagai bukti komitmen Kemenpora selalu menyetarakan hak, khususnya hak olahraga tanpa diskriminasi.
“Kami akan melihat impact (dampak) dari prestasi yang diraih, namun kami harus memperhatikan bagaimana membina dan merangkul anak-anak bertalenta khusus ini berkiprah pada dunia olahraga seperti SOIna,” ujarnya didampingi Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia.
Ia menjelaskan anak bertalenta khusus bagian dari warga yang berhak berolahraga sebagaimana warga negara yang lain.
Pemerintah mempunyai kewajiban menjamin hak itu terwujud dalam kesetaraan dan dukungan telah muncul, namun agar ada pemerataan dibutuhkan dukungan lebih luas.
“Kami mendorong seluruh masyarakat untuk berolahraga termasuk Special Olympics, tanpa diskriminasi,” kata Menpora Dito Ariotedjo.
Sebanyak 25 atlet berasal dari 17 provinsi akan berkompetisi pada tujuh cabang olahraga, yakni atletik, bulutangkis, boling, senam artisitik, senam ritmik, renang, dan tenis meja pada SOWSG 2023.
Pelatnas ini tahap akhir persiapan yang telah dimulai sejak November 2022 di daerah asal para atlet yang bersangkutan secara desentralisasi.
Tahap sentralisasi akhir berlangsung di sejumlah arena di Kota Semarang dan cabang olahraga bulutangkis di Kabupaten Kudus
Ketua Umum PP SOIna Warsito Ellwein menambahkan pihaknya telah berusaha untuk memberikan kesempatan sama kepada para atlet Special Olympics.
“Anak-anak ini semula tak dikenal dan disia-siakan oleh lingkungannya, kini mereka akan menjadi wakil bangsa di dunia,” ujarnya.
Beberapa atlet SOIna mempunyai potensi besar meraih kemenangan, yakni pelari asal Bandung bernama Dewangga Kanahaya Iskandar (17) yang miliki catatan waktu 12,30 detik pada nomor lari 100 meter.