Pasokan air PDAM aman saat Lebaran
Semarang (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang memastikan pasokan air bersih tetap lancar dan aman selama Lebaran meski diprediksi terjadi peningkatan konsumsi dari masyarakat.
"Pasokan air tetap aman, suplai air juga normal, karena kondisi Lebaran kali ini pas enggak musim kemarau juga," kata Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang Yudi Indarto di Semarang, Kamis.
Ia mengakui tingkat pemakaian air bersih dari masyarakat biasanya naik saat Lebaran, meski tidak terlalu banyak, yakni hanya di kisaran 5 persen.
Meski pemakaian air bersih meningkat, kata dia, banyak masyarakat yang mudik atau bepergian saat Lebaran, sehingga ikut mengurangi konsumsi air bersih di Kota Semarang.
"Yang pasti 3.500 liter per detik air bersih yang kami suplai, jadi aman. Aman banget. Jadi, saat Lebaran tidak ada air (PDAM, red.) mati, kecuali ada kebocoran besar," ujarnya.
Jika terjadi kebocoran besar pun, Yudi mengatakan sudah menyiapkan antisipasi, yakni back up sistem dari jalur lain maupun akan disuplai dengan tanki-tanki air.
Menurut dia, kondisi pasokan air di seluruh wilayah Kota Semarang saat ini juga sudah merata dan mencukupi, baik dari timur ke barat, karena kondisi air baku dari hulu ke hilir dijaga dengan baik.
"Barat apalagi, ada KPBU (Proyek Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat. Selatan sekarang juga mulai didukung sumber air dari selatan maupun timur," katanya.
Demikian pula untuk pelayanan, petugas PDAM Kota Semarang tetap akan ada yang bersiaga, sehingga dipastikan tidak akan terjadi penurunan kinerja dalam pelayanan.
"Sudah ada komitmen bersama bahwa apapun situasinya, kami layani masyarakat dengan baik," ujarnya.
Mengenai pembayaran tagihan air bersih, Yudi menjelaskan bahwa sekarang ini mayoritas pelanggan sudah membayar secara daring, tetapi loket tetap disiagakan sampai hari kerja.
"Sekarang ini sudah 80 persen (pembayaran, red.) lewat daring'," katanya.
"Pasokan air tetap aman, suplai air juga normal, karena kondisi Lebaran kali ini pas enggak musim kemarau juga," kata Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang Yudi Indarto di Semarang, Kamis.
Ia mengakui tingkat pemakaian air bersih dari masyarakat biasanya naik saat Lebaran, meski tidak terlalu banyak, yakni hanya di kisaran 5 persen.
Meski pemakaian air bersih meningkat, kata dia, banyak masyarakat yang mudik atau bepergian saat Lebaran, sehingga ikut mengurangi konsumsi air bersih di Kota Semarang.
"Yang pasti 3.500 liter per detik air bersih yang kami suplai, jadi aman. Aman banget. Jadi, saat Lebaran tidak ada air (PDAM, red.) mati, kecuali ada kebocoran besar," ujarnya.
Jika terjadi kebocoran besar pun, Yudi mengatakan sudah menyiapkan antisipasi, yakni back up sistem dari jalur lain maupun akan disuplai dengan tanki-tanki air.
Menurut dia, kondisi pasokan air di seluruh wilayah Kota Semarang saat ini juga sudah merata dan mencukupi, baik dari timur ke barat, karena kondisi air baku dari hulu ke hilir dijaga dengan baik.
"Barat apalagi, ada KPBU (Proyek Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat. Selatan sekarang juga mulai didukung sumber air dari selatan maupun timur," katanya.
Demikian pula untuk pelayanan, petugas PDAM Kota Semarang tetap akan ada yang bersiaga, sehingga dipastikan tidak akan terjadi penurunan kinerja dalam pelayanan.
"Sudah ada komitmen bersama bahwa apapun situasinya, kami layani masyarakat dengan baik," ujarnya.
Mengenai pembayaran tagihan air bersih, Yudi menjelaskan bahwa sekarang ini mayoritas pelanggan sudah membayar secara daring, tetapi loket tetap disiagakan sampai hari kerja.
"Sekarang ini sudah 80 persen (pembayaran, red.) lewat daring'," katanya.