BPBD evakuasi jasad perempuan tanpa busana di Pantai Ujungpiring Jepara
Jepara, Jateng (ANTARA) - BPBD Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengevakuasi mayat perempuan tanpa diketahui identitasnya yang ditemukan di Pantai Ujungpiring, Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Selasa (17/1) pagi.
"Sesosok mayat perempuan itu ditemukan oleh pencari ikan sekitar pukul 05.30 WIB," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto di Jepara, Selasa.
Saat itu, kata dia, mayat tanpa diketahui identitasnya berada di tepi Pantai Ujungpiring di Desa Jambu.
Kemudian, imbuh dia, saksi melaporkan temuan tersebut kepada warga sekitar yang diteruskan ke BPBD Jepara.
Tim BPBD Jepara berhasil mengevakuasi mayat tanpa busana itu, sekitar pukul 08.50 WIB.
Sementara kondisi bagian wajah sudah rusak, sedangkan kesulitan mengungkapkan ciri-ciri korban.
Berdasarkan hasil visum oleh tim medis, korban diperkirakan berusia 50 tahun dan meninggal sejak tiga hari yang lalu.
Selanjutnya, sesosok mayat perempuan tanpa diketahui identitasnya itu dibawa ke RSUD RA Kartini sambil menunggu warga yang dimungkinkan kehilangan anggota keluarganya untuk mengeceknya, demikian Arwin Noor Isdiyanto.
"Sesosok mayat perempuan itu ditemukan oleh pencari ikan sekitar pukul 05.30 WIB," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto di Jepara, Selasa.
Saat itu, kata dia, mayat tanpa diketahui identitasnya berada di tepi Pantai Ujungpiring di Desa Jambu.
Kemudian, imbuh dia, saksi melaporkan temuan tersebut kepada warga sekitar yang diteruskan ke BPBD Jepara.
Tim BPBD Jepara berhasil mengevakuasi mayat tanpa busana itu, sekitar pukul 08.50 WIB.
Sementara kondisi bagian wajah sudah rusak, sedangkan kesulitan mengungkapkan ciri-ciri korban.
Berdasarkan hasil visum oleh tim medis, korban diperkirakan berusia 50 tahun dan meninggal sejak tiga hari yang lalu.
Selanjutnya, sesosok mayat perempuan tanpa diketahui identitasnya itu dibawa ke RSUD RA Kartini sambil menunggu warga yang dimungkinkan kehilangan anggota keluarganya untuk mengeceknya, demikian Arwin Noor Isdiyanto.