Solo (ANTARA) - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) batik asal Kota Surakarta Batik Solo mengembangkan motif untuk perluasan pasar secara nasional.
"Untuk pengembangan motif ini kami menggunakan desain grafis," kata Chief Creative Relations Dan Liris Group Ai Syarif di Solo, Sabtu.
Batik Solo merupakan anak perusahaan Dan Liris Group yang saat ini mengembangkan satu motif lawas yang dikembangkan menjadi kekinian. Salah satu motif lawas yang dikembangkan menjadi kekinian yakni motif Kawung.
"Segmentasi kami adalah pegawai, milenial, ibu rumah tangga. Bisa mix and match," katanya.
Untuk penjualan, pihaknya tidak memiliki toko di Solo namun mengandalkan penjualan secara daring. Untuk harga yang dijual mulai dari Rp359.000-499.000/potong.
Sementara itu Marketing Batik Solo Alief Pandu W mengatakan penjualan Batik Solo di Kota Solo mengambil market 40 persen dari seluruh penjualannya.
"Penjualan kami di Solo mencapai 40 persen, mayoritas pasar kami ada di Jawa bagian timur," katanya.
Ia mengaku optimistis mampu menaikkan penjualan karena berkomitmen menjadi bagian dari busana keseharian masyarakat.
"Produk kami menawarkan kenyamanan bagi konsumen pria maupun wanita. Jadi tidak harus digunakan pada acara-acara resmi tetapi juga bisa untuk keseharian," katanya.
Berita Terkait
Pemkot Pekalongan kenalkan cara membatik kepada wisatawan Museum Batik
Kamis, 25 April 2024 8:41 Wib
Pemkot Pekalongan tambah ruang pertemuan di Museum Batik
Selasa, 23 April 2024 8:40 Wib
Batik Benang Raja agresif lakukan ekspansi bisnis
Rabu, 17 April 2024 16:29 Wib
Sentra Terpadu Kartini latih pelajar membatik
Kamis, 21 Maret 2024 6:01 Wib
Kementerian PAN-RB gelar pembelajaran inovasi di sentra Kemensos
Rabu, 6 Maret 2024 16:37 Wib
Cuaca buruk, dua penerbangan menuju Solo dialihkan ke Semarang
Selasa, 5 Maret 2024 20:20 Wib
Kemenkumham Jateng dorong batik Lapas Permisan didaftarkan mereknya
Sabtu, 2 Maret 2024 16:33 Wib
Museum Batik Pekalongan gandeng akademisi siap gelar pameran batik
Kamis, 29 Februari 2024 8:36 Wib