Semarang (ANTARA) -
Ketiga desa yang didatangi Ganjar untuk mengecek pembangunan sejumlah proyek yang didanai Banprov Jateng adalah Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, dan Desa Serut, Kecamatan Nguter.
Desa Trangsan mendapat banprov Rp200 juta yang digunakan untuk pembangunan talud, Desa Ngrombo mendapatkan bantuan Rp100 juta untuk pembangunan gerbang desa dan tugu ikon berbentuk gitar, sedangkan Desa Serut memperoleh Rp2,9 miliar untuk peningkatan ruas jalan Langenharjo-Pondok.
Orang nomor satu di Jateng itu mewanti-wanti semua kepala desa yang desanya mendapat Banprov Jateng harus menggunakan sesuai peruntukannya.
"Saya ingatkan selalu, jangan ada yang nakal. Awas jangan dikorupsi. Nek dikorupsi tak gajul," ujar mantan anggota DPR RI itu.
Baca juga: Banyak pengaduan penyimpangan Banprov Jateng dari masyarakat
Jika anggaran Banprov Jateng dikorupsi, Ganjar menyebut akan ada aparat penegak hukum yang turun tangan.
"Semua harus digunakan untuk pembangunan yang kualitasnya baik sehingga bisa berjalan. Kita senang kalau memberikan bantuan dan dikerjakan dengan bagus sehingga masyarakat benar-benar bisa merasakan manfaatnya," katanya.
Kades Ngrombo Sri Partini mengaku jika pihaknya mendapatkan Banprov Jateng sebesar Rp100 juta yang digunakan untuk pengembangan desa wisata di wilayahnya.
Baca juga: Ketua Komisi C dan E DPRD Jateng diperiksa dugaan korupsi banprov
Baca juga: Korupsi Banprov Jateng, Kejaksaan panggil anggota Banggar DPRD