Solo, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah mengklaim laju kasus COVID-19 di Solo mulai landai menyusul upaya penanganan yang dilakukan oleh Satgas Penanganan COVID-19 setempat.
Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Selasa, mengatakan saat ini penambahan jumlah kasus aktif di Solo jauh lebih rendah dibandingkan minggu-minggu sebelumnya.
"Sekarang kan (penambahan per hari) 91, 60, harapan kami makin bagus," katanya.
Bahkan, berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta angka kasus aktif di Solo hingga Senin (14/3) sebanyak 1.958 kasus dengan rincian 1.915 orang menjalani isolasi mandiri dan 43 di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit.
"Kasus aktif sudah turun 50 persen (jika dibandingkan saat puncak). Ini kerja gotong-royong tim Surakarta, termasuk tim Satgas Jogo Tonggo," katanya.
Selain itu, angka keterisian rumah sakit (BOR) juga mengalami penurunan secara bertahap, yakni dari 71 persen ke 65, dan terakhir turun lagi menjadi 51 persen.
"Itu pun 65 persen orang (pasien) dari luar kota," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta dr Siti Wahyuningsih, M.Kes mengatakan jika dibandingkan dengan pada saat varian Delta, untuk jumlah kasus tertinggi harian pada masa varian Omicron ini lebih rendah.
Tercatat pada tahun lalu saat varian Delta, puncak kasus harian tertinggi mencapai 654 kasus. Sedangkan untuk varian Omicron ini jumlah kasus tertinggi tercatat pada 416 kasus.
"Mudah-mudahan kasusnya tidak naik lagi," demikian Siti Wahyuningsih .