Batang (ANTARA) - Para guru sekolah luar biasa Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mendampingi para siswa berkebutuhan khusus itu melakukan swafoto dan bercanda untuk menghilangkan ketakutan mereka saat vaksinasi COVID-19, Jumat.
Guru SLB Negeri Kabupaten Batang Hikmat di Batang, Jumat, mengatakan pendampingan berfoto bersama dan candaan ini sebagai upaya memberikan ketenangan pada para disabilitas saat mereka melihat jarum suntik.
"Kami berikan candaan dan menghibur mereka dengan mengajak untuk berswafoto. Alhamdulillah, dengan cara itu, banyak mereka yang tidak menangis bahkan saat disuntik juga tidak terasa, sudah selesai," katanya.
Baca juga: Ganjar cek masa kedaluwarsa vaksin di gudang Dinkes
Menurut dia, pemberian vaksinasi pada anak-anak berkebutuhan khusus ini memang harus melalui pendekatan dan kesabaran karena saat mereka menunggu giliran vaksinasi diketahui ada yang berlarian, menangis, dan memberontak.
"Oleh karena itu, kami berusaha menenangkan hati mereka dengan memberikan candaan dan berswafoto agar mereka tidak takut disuntik," katanya.
Kepala SLBN Batang Sujarwo mengatakan antusias orang tua dan siswa untuk mengikuti vaksinasi cukup tinggi dengan melihat daftar kehadiran yang mencapai 80 persen dari jumlah 115 siswa.
"Sebelumnya kami informasikan pada orang tua siswa, mereka pun menyambut baik dan mendampingi anak-anaknya dalam pelaksanaan kegiatan vaksinasi itu," katanya.
Dia menjelaskan kegiatan itu mendukung percepatan vaksinasi dan membentuk kekebalan kelompok dari penularan COVID-19 serta pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Bagian syarat pelaksanaan PTM kapasitas 100 persen, kata dia, guru dan siswa harus sudah divaksinasi, serta persiapan sarana dan prasarana lainnya yang ditentukan.
Orang tua siswa, Zaini, mengatakan sebelum pelaksanaan vaksinasi, dirinya mencoba memberikan pemahaman kepada anaknya secara perlahan-lahan agar saat akan vaksinasi tidak takut.
"Alhamdulillah, tadi (anaknya, red.) tidak takut. Sebelumnya saat dikasih tahu pihak sekolah jika mau ada vaksinasi saya bilang dulu pada anak kalau vaksin tidak apa-apa, tidak sakit, jadi anaknya mau," katanya.
Baca juga: Polres Pekalongan Kota lakukan akselerasi vaksinasi anak 6-11 tahun
Baca juga: Vaksinasi anak di Semarang digelar di atas KRI Surabaya 591
Berita Terkait
Pemkab Kudus targetkan semua guru pahami kurikulum merdeka
Rabu, 8 Mei 2024 16:04 Wib
DPC PKB Kudus buka penjaringan cabup, guru SMK ikut ambil formulir
Minggu, 5 Mei 2024 15:00 Wib
Pemkab Batang tingkatkan kualitas pendidikan melalui guru penggerak
Jumat, 3 Mei 2024 8:29 Wib
Bupati Kudus ungkap kunci sukses masa depan siswa
Kamis, 2 Mei 2024 10:05 Wib
1.000 guru ikuti pelatihan pemanfaatan platform teknologi pendidikan
Rabu, 1 Mei 2024 6:14 Wib
PGRI: Berikan perhatian yang sama sekolah negeri dan swasta
Senin, 29 April 2024 9:00 Wib
PGRI minta pemerintahan baru jangan mudah ganti kurikulum
Minggu, 28 April 2024 21:09 Wib
Pemkot Pekalongan komitmen tingkatkan mutu pendidikan guru penggerak
Kamis, 25 April 2024 8:43 Wib