Jakarta (ANTARA) - Meski angka kasus penularan virus corona telah menurun, Kementerian Kesehatan tetap menyiagakan tenaga kesehatan dan relawan guna mengantisipasi kemungkinan kasus penularan COVID-19 melonjak lagi.
"Kami memang menyiagakan untuk periode di mana banyak hari libur karena pengalaman lalu di saat libur panjang itu kemudian terjadi peningkatan kasus," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari Jakarta, Senin.
Pemerintah sedang mendata sumber daya manusia di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan serta jumlah pasien yang dilayani guna memperhitungkan jumlah tenaga kesehatan dan relawan yang perlu disiagakan guna mengantisipasi kemungkinan terjadi lonjakan kasus COVID-19.
Baca juga: 600 tenaga kesehatan RSUD Pekalongan divaksin
"Sedang dilakukan asesmen di semua fasyankes yang merekrut relawan untuk benar-benar kita bisa mendapatkan kondisi SDM saat ini dan jumlah pasien yang dilayani," kata Kirana.
Ia menjelaskan pula bahwa meski sudah mulai mengurangi relawan penanganan COVID-19, rumah sakit yang berada di bawah Kementerian Kesehatan tetap menyiagakan tenaga kesehatan untuk menghadapi kemungkinan terjadi peningkatan pasien COVID-19.
Tenaga kesehatan dan relawan, menurut dia, juga disiagakan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Jakarta.
Kementerian Kesehatan, ia mengatakan, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya dalam menyiagakan tenaga kesehatan dan relawan di RSDC Wisma Atlet.
"Sehingga bila terjadi peningkatan kasus kita tidak mengalami kesulitan seperti yang lalu," katanya.
Kirana menjelaskan, Kementerian Kesehatan telah merekrut lebih dari 7.000 relawan untuk mendukung penanggulangan COVID-19 dan saat ini masih ada sekitar 4.300 relawan yang aktif bertugas.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Pusat Kesehatan TNI Kolonel Laut (K) dr. RM Tjahja Nurrobi mengatakan bahwa jumlah petugas yang akan disiagakan di RSDC Wisma Atlet sudah diperhitungkan.
"Perhitungan kami paling tidak pada saat nanti di akhir tahun itu kita masih bisa mempunyai kurang lebih sekitar 1.500 (petugas) kalau nanti disetujui PPSDM Kementerian Kesehatan," katanya.
"Seandainya ada lonjakan-lonjakan, 1.500 orang ini kita bisa siap siagakan sambil menunggu perbantuan perkuatan dari PPSDM untuk mengumpulkan relawan-relawan yang sudah menjadi mitra dari PPSDM dan RSDC Wisma Atlet," kata Nurrobi.
Baca juga: Ganjar ajak mahasiswa jadi sukarelawan penanganan COVID
Berita Terkait
Purbalingga jajaki kerja sama penyaluran tenaga kerja ke Jepang
Rabu, 24 April 2024 14:55 Wib
Disnaker Semarang catat 36 laporan pengaduan THR
Jumat, 19 April 2024 8:25 Wib
Penyedia layanan edukasi komitmen tingkatkan tenaga kerja profesional
Minggu, 10 Maret 2024 17:52 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Temanggung santuni keluarga PPK dan PPS meninggal
Rabu, 28 Februari 2024 14:41 Wib
Investasi di Jateng naik 12,56 persen
Senin, 26 Februari 2024 18:41 Wib
Kota Semarang raih Paritrana Award 2024
Kamis, 22 Februari 2024 8:57 Wib
Penanaman modal asing di Purbalingga tahun 2023 capai Rp149,98 miliar
Jumat, 16 Februari 2024 16:00 Wib
Pemkab Banyumas kerahkan tenaga kesehatan pantau kondisi petugas KPPS
Selasa, 13 Februari 2024 11:13 Wib