Purwokerto (ANTARA) - Psikolog dari Biro Psikologi Metafora Purwokerto Ketty Murtini mengingatkan bahwa keluarga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental anak selama pandemi COVID-19.
"Situasi keluarga yang nyaman sangat diperlukan untuk menjaga kesejahteraan mental anak terutama pada masa pandemi COVID-19 yang telah membuat beberapa aktivitas anak menjadi terbatas," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu.
Dia menjelaskan bahwa selama pandemi waktu anak lebih banyak berada di rumah bersama dengan kedua orang tuanya.
"Dengan demikian maka orang tua bisa berperan lebih banyak membantu anak agar tetap sehat secara mental. Misalkan membantu menjaga emosi anak agar tetap stabil," katanya.
Upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga agar emosi anak tetap stabil adalah dengan menerapkan pola tidur dan pola makan yang teratur.
"Selain itu beribadah dan berkegiatan bersama misalkan berolahraga, berkebun, memasak, membaca buku dan lain sebagainya. Dengan berkegiatan bersama maka anak akan merasakan kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya," katanya.
Selain itu, kata dia, orang tua juga harus menunjukkan kebahagiaan di depan anak-anak mereka.
"Jika orang tua terlihat tidak bahagia, cemas atau murung maka akan berpengaruh juga pada kecemasan anak," katanya.
Baca juga: Kenali beda rasa sedih biasa dengan gangguan mental
Sementara itu dia juga kembali mengingatkan bahwa keluarga merupakan wahana pertama dan utama dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Kondisi rumah yang nyaman dan komunikasi yang intensif antaranggota keluarga akan membentuk karakter positif pada diri anak.
"Dengan latar belakang keluarga yang nyaman, penuh kasih sayang, maka anak-anak akan tumbuh dengan baik dan memiliki bekal untuk menghadapi berbagai tantangan pada masa yang akan datang.
"Bahkan anak akan memiliki mental yang kuat dan stabil. Jika suatu saat ada perubahan dan situasi khusus yang kurang menyenangkan dalam hidup mereka, maka biasanya mereka akan lebih siap dan kuat dalam menghadapinya," katanya.
Untuk itu, kata dia, yang paling penting adalah menanamkan rasa cinta dan kasih di tengah keluarga.
"Karena anak yang sejak kecil hidup penuh cinta maka akan tumbuh dengan baik menjadi pribadi yang sehat secara mental, kuat, tangguh dan juga kreatif, karena sudah memiliki bekal kasih sayang yang cukup yang akan membentuk karakter mereka hingga dewasa nantinya," katanya.
Baca juga: Bahagia itu sebuah pilihan, kata psikolog
Baca juga: Perempuan suka mengalah, ini penjelasan psikolog
Berita Terkait
Bupati Purbalingga serahkan bantuan kepada keluarga terdampak longsor
Jumat, 19 April 2024 15:54 Wib
Halalbihalal FITK UIN Walisongo dihadiri guru, senior, dan keluarga besar
Jumat, 19 April 2024 14:05 Wib
Pemkab Magelang serahkan 425 paket sembako kepada keluarga prasejahtera
Rabu, 3 April 2024 18:18 Wib
Semarang jadi tuan rumah Harganas 2024
Jumat, 29 Maret 2024 7:55 Wib
BKKBN aktifkan Ikatan Penulis Keluarga Berencana Jateng
Rabu, 20 Maret 2024 21:15 Wib
Masyarakat perlu sebarkan literasi digital dalam lingkup keluarga
Minggu, 17 Maret 2024 17:31 Wib
Wakil Wali Kota Surakarta: Penanganan stunting dimulai dari keluarga
Senin, 4 Maret 2024 14:13 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Temanggung santuni keluarga PPK dan PPS meninggal
Rabu, 28 Februari 2024 14:41 Wib