Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat tingginya pergerakan masyarakat pengguna transportasi umum sebelum dan sesudah aturan tentang larangan mudik Lebaran tahun ini menjadi salah satu pemicu terjadinya inflasi Mei 2021.
Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Rabu, mengatakan inflasi provinsi ini pada Mei 2021 tercatat mencapai 0,17 persen.
"Ada kenaikan signifikan penggunaan angkutan umum antarkota sebelum dan sesudah Lebaran," katanya.
Selain angkutan umum, kata dia, kenaikan harga daging ayam, minyak goreng, serta perhiasan emas juga menyebabkan terjadinya inflasi di bulan Mei.
Adapun penurunan harga komoditas yang mencegah terjadinya inflasi yang lebih dalam, kata dia, salah satunya ialah penurunan harga gawai, seperti telepon seluler.
Ia menjelaskan terjadi peningkatan inflasi selama tiga bulan berturut-turut di 2021.
Selain itu, lanjut dia, kenaikan inflasi tiga bulan terakhir ini juga lebih tinggi di banding tahun lalu.
"Mudah-mudahan ini menunjukkan geliat perekonomian Jawa Tengah mulai berjalan," katanya.
Baca juga: BPS Surakarta: Daya beli masyarakat membaik
Berita Terkait
Nilai tukar petani secara nasional naik 2,28 persen
Senin, 4 Maret 2024 18:18 Wib
BPS: Inflasi Jateng di Februari 2024 capai 0,57 persen
Sabtu, 2 Maret 2024 7:26 Wib
BPS Purbalingga ingatkan pentingnya publikasi daerah dalam angka
Jumat, 16 Februari 2024 9:03 Wib
BPS: Kenaikan harga beras akibat faktor cuaca dan akses infrastruktur
Kamis, 1 Februari 2024 13:43 Wib
BPS Kudus gelar diseminasihasil Sensus Pertanian 2023
Selasa, 12 Desember 2023 16:37 Wib
BPS harapkan data ST2023 bantu pemda susun rencana pembangunan
Selasa, 5 Desember 2023 15:57 Wib
Unit usaha pertanian perorangan di Jateng turun 13,25 persen
Senin, 4 Desember 2023 22:23 Wib
BPS: Indeks Pembangunan Manusia Jawa Tengah naik 0,81 persen
Jumat, 1 Desember 2023 16:25 Wib