Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengajak para petani mengembangkan budi daya tanaman anggur seluas 0,5 hektare di Desa Kuripan, Kecamatan Subah.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Kabupaten Batang Heru Yuwono di Batang, Senin, mengatakan pemkab telah menyediakan 1.500 bibit tanaman anggur untuk diberikan kepada petani setempat.
"Kami siapkan 1.500 bibit tanaman anggur untuk dikembangkan. Hasilnya diharapkan dapat meningkatkan penghasilan para petani yang semula menanam jagung dan ketela," katanya.
Heru mengatakan ada beberapa jenis anggur yang siap ditanam pada lima demplot yakni anggur merah super, anggur hitam tanpa biji, dan anggur hijau.
Tiga jenis anggur tersebut, kata dia, mempunyai nilai ekonomis yang sangat baik sehingga bisa menguntungkan para petani.
"Kami berharap pada Agustus 2021 atau September 2021 tanaman anggur yang ditanam saat ini sudah bisa panen. Nantinya selain diambil hasil buahnya juga akan dijadikan sumber bibit bagi perluasan lahan," katanya.
Pendamping petani Desa Kuripan Tri Makno mengatakan lokasi tanaman anggur ini berada di dekat pantai sehingga sangat potensial untuk pengembangan budi daya tanaman buah itu karena lahan pertanian memiliki ketinggian 1 meter hingga 300 meter di atas permukaan air laut (dpl).
"Tingkat keberhasilan menanam anggur di lahan dengan ketinggian 1 meter hingga 300 meter dpl bisa mencapai 95 persen," katanya.
Menurut dia, satu hektare tanaman anggur bisa memberikan penghasilan Rp25 juta setiap panen pada tahun ketiga dengan masa bertahan 20 tahun hingga 25 tahun.
"Oleh karena, jika dibandingkan menanam ketela atau jagung maka jelas akan menguntungkan budi daya tanaman anggur karena selain faktor penghasilan yang tinggi juga petani tidak perlu repot mengganti tanaman buah itu setiap tahunnya," katanya.
Ia menambahkan pemasaran buah anggur lokal tidak sulit, bahkan jika dipadukan dengan paket wisata maka pembeli akan datang sendiri ke lokasi ini.