Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, terus memantau kondisi lokasi longsor di Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya pergerakan tanah susulan.
"Tim kami terus melakukan pemantauan di lokasi longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Budi Wahyono di Banjarnegara, Rabu.
Dia menjelaskan pihaknya mendirikan pos pantau di lokasi bencana, pascakejadian tanah longsor pada 17 November 2020 yang lalu.
"Kami melakukan optimalisasi posko dan pos pantau guna mendukung kegiatan penyajian data dan pelayanan posko, pengelolaan dan pendistribusian logistik, koordinasi lintas sektor dan relawan serta rapat evaluasi dan rencana tindak lanjut," katanya.
Pihaknya juga melakukan pelayanan pendampingan dan pelayanan kesehatan bagi warga yang terdampak langsung kejadian tanah longsor serta memantau perkembangan longsoran.
"Kami juga telah melakukan penutupan longsoran dengan terpal dan membuat drainase di lokasi longsor," katanya.
Sementara itu dia menjelaskan bahwa longsor pada 17 November 2020 terjadi setelah hujan lebat mengguyur Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Banjarnegara.
"Lokasi bencana berada di wilayah perbukitan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun kejadian tanah longsor tersebut telah mengakibatkan dua rumah rusak berat dan satu rumah rusak sedang," katanya.
Selain itu, kata dia, longsor juga telah mengakibatkan jalan penghubung antardesa terputus dan mengakibatkan kerusakan lahan perkebunan milik warga.
"Selain itu ada sekitar 31 rumah yang berisiko terdampak jika terjadi bencana susulan," katanya.
Sementara itu Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengingatkan seluruh pihak terkait mengenai pentingnya memperkuat upaya mitigasi bencana saat musim hujan.
"Kami mengingatkan seluruh pihak terkait termasuk masyarakat mengenai pentingnya memperkuat mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan saat musim hujan," katanya.
Berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Kabupaten Banjarnegara telah memasuki awal musim hujan sejak bulan Oktober 2020.
Dia menambahkan upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan.
"Kita memang tidak bisa memprediksi kapan terjadinya bencana namun setidaknya kita bisa melakukan upaya untuk mengurangi dampak risiko bencana dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," katanya.
Berita Terkait
BMKG imbau masyarakat Jateng tetap waspadai bencana hidrometeorologi
Jumat, 26 April 2024 8:36 Wib
Pj Gubernur Jateng kedepankan pencegahan dan pengembangan teknologi dalam penanganan bencana
Rabu, 24 April 2024 17:34 Wib
Tanggulangi bencana, Pj. Wali Kota Tegal: Optimalkan penggunaan teknologi
Rabu, 24 April 2024 16:56 Wib
Tiga desa di Kabupaten Jepara dilanda puting beliung
Minggu, 21 April 2024 19:35 Wib
Bupati Purbalingga serahkan bantuan kepada keluarga terdampak longsor
Jumat, 19 April 2024 15:54 Wib
Petugas gabungan tangani longsor di Desa Kaliori
Rabu, 17 April 2024 14:34 Wib
Belasan warga mengungsi akibat longsor di Punggelan
Sabtu, 13 April 2024 18:28 Wib
BPBD Kudus siapkan personel antisipasi bencana pada Lebaran
Selasa, 9 April 2024 4:40 Wib