Purbalingga (ANTARA) - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyerahkan bantuan kepada empat keluarga yang terdampak bencana tanah longsor di Desa Kaliori, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Saat meninjau lokasi tanah longsor di lereng Wadas Kelir, Desa Kaliori, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, Jumat, Bupati Dyah mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada korban bencana tersebut.
"Kami hadir turut prihatin atas musibah ini, namun yang terpenting bapak dan ibu selamat, sehat. Mudah-mudahan atas musibah ini Allah SWT memberi ganti yang lebih baik lagi," katanya.
Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Purbalingga juga akan memberikan bantuan material kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat tanah longsor tersebut dan pengerjaannya dapat dilakukan secara bergotong royong.
Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan terima kasih kepada warga yang bersedia menghibahkan tanahnya guna dijadikan akses jalan baru untuk kepentingan masyarakat.
Menurut dia, jalan baru tersebut akan segera diperkeras dan diaspal agar bisa dilewati kembali.
"Mudah-mudahan ini menjadi catatan ibadah bapak dan ibu yang telah menghibahkan tanahnya untuk kepentingan masyarakat," kata Dyah.
Empat keluarga terdampak bencana tanah longsor yang menerima bantuan terdiri atas Mirin (35), Sator (44), Rido Trimantono (26), dan Wartono (40). Bantuan yang diserahkan berupa uang tunai dari Pemkab Purbalingga, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purbalingga, dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Purbalingga.
Bantuan material dari Pemkab Purbalingga akan diberikan kepada Mirin, Sator, dan Rido Trimantono karena rumahnya mengalami kerusakan akibat bencana tersebut, sedangkan Wartono tidak mendapatkan bantuan material karena rumahnya hanya terancam tanah longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga Prayitno mengatakan bencana tanah longsor di Desa Kaliori terjadi pada hari Minggu (14/4) saat wilayah itu diguyur hujan lebat.
Menurut dia, bencana tanah longsor tersebut tidak menimbulkan korban jiwa namun empat keluarga yang terdiri atas 14 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah saudara yang lebih aman.
Selain menyebabkan kerusakan terhadap tiga rumah warga, kata dia, bencana tersebut mengakibatkan ruas jalan yang menghubungkan Kaliori dan Gragak tertimbun material longsoran sepanjang 100 meter dengan ketinggian berkisar 2-20 meter.
"Untuk membuka kembali diperlukan pengalihan jalur baru yang menggunakan tanah warga. Sesuai kesepakatan dengan pemerintah desa, pemilik tanah yang bersedia menghibahkan tanahnya terdiri atas Jamasri, Samsudi, dan Murtini," katanya.