Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan bersama Kepolisian Resor Pekalongan Kota, Jawa Tengah, mencanangkan program Kampung Wisata Kuliner Siaga Candi di kawasan perikanan technopark, Kecamatan Pekalongan Utara.
Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa pihaknya menyambut positif atas dibentuknya Kampung Wisata dan Kuliner Siaga Candi itu sebagai langkah mendorong masyarakat lebih taat dan tertib dalam menjalankan protokol kesehatan di lokasi umum.
"Saya sebagai Ketua Satgas Penanganan COVID-19 menyampaikan ucapan terima kasih kepada Polresta Pekalongan yang telah menginisiasi program Kampung Wisata dan Kuliner Siaga Candi di Kawasan Technopark. Pembentukan Kampun Wisata Kuliner Candi Siaga ini juga dalam rangka upaya mewujudkan ketahanan pangan," katanya.
Baca juga: Kunjungan dibatasi, Lokawisata Baturraden tetap diminati wisatawan
Saelany mengatakan pemkot akan terus bersinergi dengan berbagai elemen dalam penanganan maupun pencegahan penyebaran COVID-19.
Menurut dia, kawasan technopark akan ini dibangun di pelabuhan onshore dan satu pintu air besar dalam rangka mengantisipasi dampak banjir rob di daerah setempat.
"Kami berharap proyek besar ini dapat secepatnya terwujud sebagai upaya meningkatkan perekonomian warga pesisir dan sekitarnya agar semakin maju, kreatif, dan bisa mendatangkan banyak wisatawan berkunjung ke kawasan ini," katanya.
Kepala Polres Pekalongan Kota AKBP Egy Andrian Suez mengatakan pencanangan program Kampung Wisata dan Kuliner Siaga Candi ini akan terus dilakukan untuk mencegah laju penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).
"Saat ini objek wisata terpusat di kawasan Perikanan Technopark Pesisir, mulai dari kulinernya, pantainya, budaya, dan lainnya. Oleh karena, bagi wisatawan yang akan berkunjung ke lokasi itu harus mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Ia mengatakan pembentukan Kampung Wisata Kuliner Siaga Candi di kawasan perikanan technopark, Kecamatan Pekalongan Utara ini sekaligus sebagau upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional.
"Oleh karena, jika kulinernya berkembang dengan baik, wisatanya juga semakin maju maka tentu saja perekonomian masyarakat juga akan tumbuh pesat namun mereka tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan dengan menggunakan sabun," katanya.
Baca juga: Dieng Culture Festival akan diselenggarakan secara virtual
Baca juga: Objek wisata Puser Angin dikhawatirkan rusak lingkungan