Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah melalui Dinas Perhubungan bakal meluncurkan tiga koridor tambahan Bus Rapid Transit (BRT) Transjateng sebagai wujud pengembangan angkutan aglomerasi yang menghubungkan satu wilayah dengan lainnya, sekaligus mengurangi kemacetan.
"Sampai 2023 Pak Gubernur menargetkan ada tujuh koridor yang kita operasikan," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jateng Satriyo Hidayat di sela menghadiri peluncuran BRT Transjateng Koridor IV rute Purworejo-Magelang-Temanggung di Pendapa Purworejo, Selasa.
Ia menyebutkan Pemprov Jateng saat ini telah mengoperasikan empat koridor BRT Transjateng yakni Koridor I Semarang-Bawen, Koridor II Purwokerto-Purbalingga, Koridor III Semarang-Kendal, dan Koridor IV Purworejo-Magelang-Temanggung.
Baca juga: Ganjar luncurkan Transjateng Purworejo-Magelang-Temanggung
"Koridor V yang akan dikucurkan secara resmi pada Kamis (3/9). Koridor tersebut akan melintasi rute Surakarta-Sragen Kawasan Subosukowonosraten (Surakarta-Boyolali-Sukoharjo-Wonogiri-Sragen-Klaten)," ujarnya.
Untuk BRT Transjateng Koridor VI akan dioperasikan di wilayah Semarang-Grobogan, sedangkan BRT Transjateng Koridor VII akan masuk ke kawasan industri baru di Kabupaten Batang.
"Harapannya akan mendukung konektivitas antar-wilayah dan mempermudah akses masyarakat, khususnya buruh dan pelajar," katanya.
Dengan konektivitas antar-wilayah tersebut, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo optimistis akan jadi pengungkit perekonomian masyarakat, baik di sektor industri, sektor perdagangan, dan sektor pariwisata.
"Makanya rute yang kita lewati adalah kawasan-kawasan industri, perdagangan, pendidikan dan pariwisata agar daerah di sekitar itu bisa terkena dampak positif," kata Ganjar Pranowo.
Oleh karena itu Ganjar Pranowo sangat mengutamakan keamanan dan kenyamanan pelayanan penumpang BRT Transjateng dengan cara dengan menjaga integritas operator dan melakukan pembinaan bagi sopir agar tidak kebut-kebutan, serta bagi petugas agar mengutamakan kejujuran.
Selama beroperasi armada BRT Transjateng akan berjalan dengan kecepatan 30-40 kilometer per jam dan di tiap di pemberhentian bus akan berhenti selama 30 detik, sedangkan tiap armada akan memiliki selisih waktu 20-30 menit.
Baca juga: Transjateng Solo-Sragen mulai beroperasi, ini titik pemberhentiannya