Jakarta (ANTARA) - Direktur Keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Heri Supriadi mengatakan pihaknya terbuka untuk peluang bersinergi dengan perusahaan-perusahaan digital, menanggapi rencana investasi ke Gojek yang dikabarkan akan dilakukan melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
"Kita tidak melihat spesifik, misalnya Gojek saja, tapi semua opportunity untuk melengkapi digital services karena kita tahu kita sangat kuat dari digital connectivity dan platform. Tapi dari digital services, sebagian besar aset yang sangat berharga di sana yaitu inovasinya itu sendiri, dan itu area yang terbuka dan kita tahu tidak harus berasal dari kita," ujar Heri saat paparan publik secara virtual di Jakarta, Kamis.
Menurut Heri, di dalam Grup Telkom, pihaknya melihat perkembangan bisnis layanan digital tidak hanya bisa dilakukan secara organik, namun juga nonorganik. Rencana investasi emiten berkode TLKM itu ditujukan untuk meningkatkan aset dalam konteks pengguna, infrastruktur, dan lainnya.
"Sehingga kita bisa dapatkan sinergi atau kolaborasi operasional yang bisa memberikan value yang berkesinambungan dari segi loyalitas customer atau memberikan tambahan value added kepada kita," kata Heri.
Direktur Bisnis Digital Telkom Fajrin Rasyid menambahkan perseroan terbuka terhadap peluang sinergi atau kolaborasi dengan perusahaan digital karena pihaknya percaya inovasi bisa datang dari mana saja.
"Terkait rencana Telkom investasi di startup, kami terbuka untuk berinvetasi melalui MDI Ventures yang baru-baru ini memperoleh pendanaan 500 juta dolar AS. Jadi ini akan digunakan untuk investasi di startup-startup di Indonesia," ujar Fajrin.
MDI Ventures dibentuk pada 2015 yang beroperasi penuh pada 2016. MDI adalah inisiatif modal ventura oleh Telkom, yang menyediakan modal tahap awal (seed capital) hingga modal untuk pertumbuhan (growth capital) bagi perusahaan-perusahaan startup skala kecil dan menengah di Asia Tenggara maupun Global.
MDI telah berinvestasi di 43 startup dari 12 negara. Beberapa waktu lalu, MDI telah mengumumkan penyaluran dana investasi baru sebesar 500 juta dolar AS untuk mendukung pengembangan startup dan mengembangkan kapabilitas digital perusahaan.
Heri menambahkan, COVID-19 secara tidak langsung mengharuskan Telkom untuk mempercepat upaya transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital. Pandemi memberikan ruang bagi Telkom dalam melakukan akselerasi digital.
Telkom menangkap peluang ini dengan menghadirkan solusi melalui beragam layanan digital yang didukung oleh digital connectivity dan digital platform yang kuat. Untuk itu, Telkom secara kontinyu terus melakukan pembangunan infrastruktur yang dianggarkan dari belanja modal perusahaan (capital expenditure), yang akan dimanfaatkan untuk penguatan seluruh lini bisnis baik mobile related business, fixed broadband, dan bisnis lainnya.
"Selain itu, adanya pandemi mengharuskan Telkom untuk melakukan tiga hal, yaitu mempercepat proses transformasi, meminimalisasi dampak pandemi terhadap bisnis serta mengakselerasi bisnis platform dan layanan digital, sehingga ke depannya Telkom tetap dapat bertahan dengan memberikan kinerja yang semakin sehat dan profitable," ujar Heri.
Berita Terkait
Telkom antisipasi serangan siber selama Piala Dunia U-17
Jumat, 24 November 2023 8:40 Wib
IT Telkom Purwokerto bantu pengembangan UMKM jenang di Purbalingga
Selasa, 29 Agustus 2023 21:46 Wib
Dr Tenia Wahyuningrum, Rektor ITT Purwokerto antarwaktu dilantik
Kamis, 6 Juli 2023 17:55 Wib
Lanjutan pengalihan layanan fixed broadband Telkom dari Indihome ke Telkomsel
Jumat, 27 Januari 2023 11:30 Wib
Telkom sukseskan Program SMK Pusat Unggulan Kemendikbud
Senin, 19 Desember 2022 21:54 Wib
Institut Teknologi Telkom Purwokerto luncurkan platform bakat anak berteknologi AI
Jumat, 4 November 2022 20:29 Wib
Kompetisi Metaverse Ditjen Dikti, IT Telkom masuk 10 besar
Selasa, 1 November 2022 20:41 Wib
Ini cara daftar jalur KIP Kuliah di IT Telkom Purwokerto
Kamis, 14 Juli 2022 14:13 Wib