Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mencatat kasus penyakit deman berdarah dengue (DBD) di wilayah setempat, hingga April 2024 ini mulai berkurang jumlah kasusnya.
"Kami terakhir mencatat ada tambahan dua kasus DBD pada minggu ketiga pada bulan April, dan minggu keempat ini, tidak ada tambahan kasus atau nol kasus," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali dokter Puji Astuti, di Boyolali, Kamis.
Puji Astuti mengatakan kasus DBD di Boyolali sejak Januari hingga April ini tercatat ada 374 kasus dan Deman Sok Syndrome (DSS) ada 25 kasus serta yang meninggal dunia karena DBD sebanyak delapan orang.
"Kami berharap kasus DBD di Boyolali terus menurun dan masyarakat tetap sehat selama menjaga lingkungan masing-masing terjaga bersih serta bebas nyamuk," katanya.
Dia mengatakan jika melihat tren kasus DBD di Boyolali pada minggu ini, sudah mulai menurun. Pada awal Januari hingga April atau hingga Minggu ke-17 ini, sudah tidak ada tambahan kasus DBD. Tambahan kasus DBD terakhir pada Minggu ke-16 sebanyak dua kasus dan minggu ke-17 ini, atau hingga tanggal 15 April tidak ada laporan tambahan kasus DBD.
"Alhamdulillah, kasus DBD di Boyolali hingga sekarang terus menurun. Namun, pihaknya terus mengimbau masyarakat tetap waspada. Dengan menggerakkan gerakan pemeriksaan jentik berkala (PJB) untuk menurunkan angka bebas jentik (ABJ) di daerah masing-masing," kata dokter Puji Astuti.
Dinkes Boyolali terus menggerakkan Puskesmas di setiap kecamatan bersama kader dan masyarakat melakukan pencegahan perkembangan nyamuk penyebab DBD atau aedes aegypti dan aedes albopictus, dengan menggerakkan PJB untuk menurunkan ABJ.
Menurut dia, gerakan pemeriksaan jenis berkala tersebut dilakukan semua wilayah kecamatan dan desa untuk mengantisipasi adanya nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD.
Kasus DBD di Boyolali kini terus menurun dan semoga gerakan pembersihan sarang nyamuk (PSN) dan gerakan masyarakat dengan cara bersih-bersih secara serentak dalam satu lingkungan wilayah kecamatan, sehingga tidak hanya memindahkan nyamuk ke tempat yang lain.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menghindari tempat-tempat yang ada tergenang air, karena, sekarang pada musim hujan ada genangan di tempat-tempat itu, tetapi juga ada hari panasnya, sehingga memungkinkan nyamuk aedes aegypti berkembang-biak.
Pihaknya juga berharap masyarakat dapat meminta obat pembunuh jentik-jentik nyamuk atau abate di puskesmas terdekat. Abate diberikan secara gratis untuk masyarakat selama persediaan masih ada.
Jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala mengarah ke demam berdarah sebaiknya segera diperiksakan ke dokter atau layanan kesehatan terdekat.
Baca juga: Cegah DBD, Bupati Demak ajak warga galakkan PSN
Berita Terkait
890 penderita HIV/AIDS ditemukan Dinkes Temanggung
Rabu, 11 Desember 2024 15:06 Wib
Menkes sebut TBC gampang diobati
Minggu, 8 Desember 2024 18:16 Wib
Dinkes Blora rutin survei migrasi penduduk antisipasi malaria
Selasa, 26 November 2024 16:29 Wib
Dinkes Boyolali: Kasus DBD pada November mulai menurun
Senin, 25 November 2024 8:53 Wib
Dinkes Blora gencar tes HIV kelompok rentan cegah penyebaran
Minggu, 24 November 2024 5:43 Wib
Dinkes Blora catat temuan tuberculosis mencapai 1.218 kasus
Jumat, 22 November 2024 14:43 Wib
Rutan-Dinkes Pekalongan skrining penyakit paru para pegawai dan WBP
Jumat, 22 November 2024 13:06 Wib
Dinkes Kudus ajak masyarakat galakkan PSN untuk cegah DBD
Jumat, 15 November 2024 16:27 Wib